Makalah Implementasi Sila Pertama Terhadap Nilai-Nilai Pendidikan di Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hinayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Implementasi
Sila Pertama Pancasila terhadap Nilai-Nilai Pendidikan” ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam meningkatkan proses
dalam pendidikan.
Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Malang, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Didalam Pancasila
terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di
dalam Lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman
penjajahan hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila
tersebut.
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar
negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila sebagai
dasar Negara keberadaanya sudah final karena kesaktiannya sudah teruji
dapat menyatukan keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat,
kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain. Menggugat
Pancasila hanya akan menimbulkan ketidak pastian baru. Pengaruh Pancasila
begitu besar pada segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengaruh
tersebut ada pada aspek kegiatan ekonomi, politik, sosial, religi, bahkan
samapi ke dunia pendidikan. Sebagai dasar Negara maka Pancasila harus dijadikan
sebagai pedoman dalam penyelengaaran seluruh kegiatan berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Penerapan nilai-nilai
ketuhanan secara umum di Indonesia?
2.
Bagaimanakah Implementasi nilai
ketuhanan dalam konsep pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis menulis makalah ini yaitu agar penulis
dan pembaca lainnya dapat mengetahui Penerapan nilai-nilai Pancasila secara
keseluruhan dan bertujuan untuk mengetahui signifikan dari implementasi nilai
Ketuhanan dalam konsep pendidikan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penerapan Nilai-Nilai Ketuhanan di Indonesia
a. Bangsa yang berbudaya Pancasila
adalah bangsa yang berpegang pada prinsip religiositas, pengakuan bahwa manusia
merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai makhluk
ciptaan Tuhan, maka manusia hendaknya mampu menempatkan diri secara tepat dalam
hubungan dengan Tuhannya. Pertama ia harus yakin akan adanya Tuhan sebagai kekuatan
gaib, yang menjadikan alam semesta termasuk manusia, yang mengatur dan
mengelolanya sehingga terjadi keteraturan, ketertiban dan keharmonian dalam
alam semesta. Kedua, sebagai akibat dari keyakinannya itu, maka manusia wajib
beriman dan bertakwa kepada-Nya, yakni mematuhi segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
b. Bangsa yang berbudaya Pancasila
berpandangan bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan dikaruniai berbagai kemampuan
dasar, dengan kapasitas rasional dan memiliki hati nurani, yang membedakan
manusia dari makhluk lain ciptaan Tuhan. Kemampuan dasar tersebut adalah cipta,
rasa, karsa, karya dan budi luhur. Di samping itu manusia juga dikarunia
kebebasan untuk memanfaatkan potensi tersebut. Dengan kemampuan ini manusia
dapat memahami segala hal yang berkembang di sekitar dunianya, mampu menangkap
maknanya, mampu memberikan penilaian dan selanjutnya menentukan pilihan
terhadap hal-hal yang akan dilaksanakan atau dihindarinya, yang harus
dipertanggung jawabkan.
c. Bangsa yang berbudaya Pancasila
menghendaki berlangsungnya segala sesuatu dalam suasana yang selaras, serasi
dan seimbang. Hal ini hanya mungkin terjadi apabila setiap warga masyarakat
menyadari akan hak dan kewajibannya, menyadari akan peran, fungsi dan
kedudukannya sesuai dengan amanah Tuhan Yang Maha Esa
d. Di samping kemampuan dasar tersebut
di atas, manusia juga dikaruniai oleh Tuhan dengan nafsu, akal dan kalbu yang
merupakan pendorong dalam menentukan pilihan dan tindakan. Tanpa nafsu, akal
dan kalbu tersebut maka manusia sekedar sebagai makhluk nabati, yang tidak
memiliki semangat untuk maju, mencari perbaikan dan kesempurnaan dalam
hidupnya. Dalam memanifestasikan nafsu tersebut maka perlu dipandu oleh akal
dan budi luhur, sehingga pilihan tindakan akan menjadi arif dan bijaksana. Di
sini letak martabat seorang manusia dalam menentukan pilihannya; dapat saja
yang berkuasa dalam menentukan pilihan ini adalah hawa nafsu, sehingga pilihan
tindakannya menjadi bermutu rendah; dapat pula pilihan ini didasarkan oleh
pertimbangan akal sehat dan dilandasi oleh budi luhur dan bimbingan keyakinan
agama, sehingga pilihan tindakannya menjadi berbudaya dan beradab.
2. Implementasi Nilai Ketuhanan Dalam Konsep Pendidikan
Seluruh nilai nilai yang ada pada sila
sila di Pancasila harus di implikasikan pada kegiatan berbangsa dan bernegara
di Indonesia. Salah satunya pada kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan hal
yang sangat penting dan harus ada pada sebuah Negara karena pendidikan
merupakan hak dasar yang harus diperoleh manusia untuk mencapai tujuan
hidupnya. Dengan pendidikan derajat manusia dapat terangkat dan dengan
pendidikan pula tujuan bangsa dapat dicapai dengan sumber daya manusia yang terampil.
Tak terkecuali nilai nilai yang terdapat sila pertama Pancasila.
Sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa secara garis besar
berisi adanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam
semesta beserta isinya. Negara Indonesia didirikan atas dasar moral luhur yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esaberkonsekuensi
untuk menjamin kepada warga negara dan
penduduknya memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya. Dengan nilai luhur yang terkandung di dalamnya maka sila
pertama Pancasila ini dapat diimplikasikan pada berbagai kegiatan. Karena pada
dasarnya semua kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan norma serta ajaran
yang terkandung dalam sebuah kepercayaan. Salah satu kegiatan yang dimaksud
adalah kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk
memanusiakan manusia. Melalui pendidikan manusia dipandang sebagai makhluk yang
harus dipenuhi hak hak hidupnya dan berhak mendapatkan hidup yang lebih layak
dengan perantara pendidikan. Dengan adanya pendidikan manusia dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk,mana yang benar dan mana yang salah.
Sejatinya untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta mana yang
benar dan mana yang salah itu terdapat pada ajaran yang ada pada agama atau
kepercayaan. Dalam agama terdapat perintah dan larangan yang intinya bersumber
dari ajaran yang baik dan buruk serta ajaran yang benar yang harus dilakukan
serta ajaran yang salah yang tidak boleh dilakukan.
Dalam
sistem pendidikan Indonesia salah satunya memuat pengembangan kurikulum
pendidikan yang disesuaikan dengan kebudayaan bangsa. Bangsa Indonesia sendiri
merupakan salah satu dari bangsa timur, sebagaimana bangsa timur pada umumnya
bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, santun, dan saling
menghargai. Sikap saling menghargai atau yang disebut toleransi itu sendiri
secara tersirat terkandung pada sila pertama pancasila. Sikap toleransi di
Indonesia berkembang dari keanekaragaman agama yang berbeda. Dalam penerapannya
pada dunia pendidikan sikap toleransi sendiri sangat diperlukan untuk
mensukseskan penyelenggaraan proses pendidikan. Misalnya ketika terdapat
perbedaan keyakinan pada pengajar dan peserta didik atau bahkan sesama peserta didik
maka sikap toleransi harus dilaksanakan supaya proses pembelajaran tetap
berjalan. Misalnya ada satu pihak saja yang tidak menghargai orang lain maka
jangan berharap proses pembelajaran bisa dilaksanakan.
Nilai nilai
religi yang ada pada sila pertama Pancasila juga diimplementasikan pada materi
yang akan diajarkan pada setiap peserta didik. Hal itu bisa dilihat dari
kegiatan pembukaan pembelajaran yang selalu diawali berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Kegiatan ini pun terdapat pada rancangan pelaksanaan pembelajaran
yang telangh dibuat sebelumnya. Maksud dari berdoa menurut kepercayaan yang
dianut ini sangat jelas yaitu untuk memohon agar diberi kelancaran sewaktu
proses pembelajaran. Agama tidak dapat dipisahkan pada kegiatan pendidikan
karena agama merupakan sumber moral yang memberikan dorongan batin kepada
setiap individu untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada.
Dalam sila pertama
Pancasila juga tersirat makna agama sebagai sumber motivasi dan inovasi. Maksudnya
disini agama dapat memberikan semangat dalam bekerja dan lebih kreatif serta
produktif. Pada gilirannya dapat pula mendorong tumbuhnya pembaharuan dan
penyempurnaan. Dalam ajaran setiap agama pasti salah satunya terkandung
perintah untuk menuntut ilmu. Maka berawal dari sini lah bisa dikatakan proses
pendidika dimulai. Di Negara Indonesia sendiri pendidikan merupakan sarana yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dalam usaha mewujudkan
cita cita tersebut tentunya tidak melalui proses yang mudah, maka dari itu kegiatan
pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan implikasi
sila pertama Pancasila sebagai Sumber penyatuan dalam melaksanakan pembangunan
Nasional.
Agama dapat mengintegrasikan/menyatukan dan
menyerasikan segenap aktifitas manusia
baik individual maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan
adanya kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan
sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan
demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan
sendirinya.
Nilai nilai luhur yang
ada pada sila Ketuhanan ini dapat dijadikan sebagai rujukan pedoman pelaksanaan
pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Namun
pelaksanaanya tidak sebatas hanya dengan diajarkannya mata pelajaran agama saja
namun juga dengan memasukkan sedikit pesan agama pada mata pelajaran yang
lainnya. Sebab anjuran dalam setiap agama pasti bermuara pada kebaikan seperti
anjuran untuk tidak membuang sampah sembaragan, perintah untuk menjaga
kelestarian hutan dan lain sebagainya.
Sikap saling memahami
dan saling menghargai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila hendaknya
benar benar dipahami maknanya untuk nantinya diaplikasikan pada kehidupan
bermasyarakat. Dalam pelaksanaannya Indonesia tidak menggunakan standar sebuah agama
tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas bangsa Indonesia. Karena
akan terjadi chaos dan timbul gesekan antar agama. kalaupun penggunaan dasar
agama haruslah mengakomodir standar dari Islam, Kristen, Katolik, Budha dan
Hindu bukan berdasarkan salah satu agama entah agama mayoritas ataupun
minoritas. Sesungguhnya tidak ada agama yang salah dan mengajarkan
permusuhan. Seandainya ada penyelewengan dalam beragama, sesungguhnya itu
merupakan penyalah tafsiran dari pihak tertentu saja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan & Saran
Nilai-Nilai Pada Sila Pertama yang berbunyi
“Ketuhanan Yang Maha Esa” tersebut yang harus diimplemantasikan pada pendidikan
khususnya pada bagian evaluasi pendidikan yang selama ini masih dianggap kurang
efisien dengan adanya ujian nasional.Acuan patokan yang dijadikan standar
penilaian dirasa belum bisa mewujudkan lulusan pendidikan yang diharapkan.Harusnya
dalam menentukan evaluasi pendidikan tidak hanya mengedepankan satu aspek saja
dalam hal ini aspek kognitif peserta didik karena yang dibutuhkan ke depannya
adalah sumber daya yang terampil bukan hanya yang menguasai pengetahuan saja
namun juga prakteknya. Beberapa hal di atas merupakan implementasi sila pertama
pada pendidikan. Jika ditelaah lebih dalam maka pancasila dapat dijadikan
sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan karena memang pancasila adalah dasar
Negara kita.
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan,
w. (2011). NILAI-NILAI PANCASILA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA.
Retrieved from
http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/viewFile/6695/4834
Manggalawati, A.
P. (2012, Maret). academia.edu. Retrieved from Implementasi Pancasila
dalam Sosial Budaya:
https://www.academia.edu/7177398/Implementasi_Pancasila_dalam_Sosial_Budaya
ramadhani, H.
(2012, 12 07). Implementasi Sila Pertama Pancasila terhadap nilai nilai
Pendidikan. Retrieved from Blog Benar dan Lurus:
http://ilmuhanif.blogspot.com/2012/12/implementasi-sila-pertama-pancasila.html
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSama2 mbak Amel, semoga bermanfaat ya...
HapusKlau boleh tau bukunya karangan siapa mba biar direferensi sama saya tentamg buku nie?
Hapus