BUKU PANDUAN (HANDBOOK) PASKIBRA SEKOLAH
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA (PPI)
KABUPATEN BIMA
BUKU PANDUAN
PASKIBRA SEKOLAH
Handbook ini saya compose ulang
yang mana merupakan kumpulan dari beberapa website para Purna Paskibraka
Indonesia dan juga dari website beberapa Paskibra Sekolah di Malang
BAB I
KEORGANISASIAN PASKIBRA DAN PASKIBRAKA
A. PASKIBRA
Merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk
memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan
kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan
character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah siswa / siswi yang berminat /
memiliki rasa ingin mempelajari kegiatan ekstrakuriluler paskibra. Salah satu
kegiatan ekstrakurikuler ini adalah mempelajari praktek baris-berbaris
(PBB) dan bagaimana mengibarkan / menurunkan Bendera pada setiap Upacara rutin
di sekolah atau memperingati hari Proklamasi pada tanggal 17 Agustus dan
upacara bendera hari besar nasional lainnya.
Sejarah Umum
Pembentukan Pasukan Pengerek Bendera
Pusaka Tahun 1967 dan 1968
Tahun 1967, Hussein Mutahar dipanggil Presiden Suharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogjakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu:
• Kelompok 17 / PENGIRING (PEMANDU)
• Kelompok 8 / PEMBAWA (INTI)
• Kelompok 45 / PENGAWAL
Ini merupakan simbol dari tanggal
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan
situasi kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta
dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera
Pusaka.
Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) Akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI). Usul lain menggunakan anggota Pasukan Khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, MARINIR dan BRIMOB) juga tidak mudah, akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Pada 17 Agustus 1968, petugas pengibar Bendera Pusaka adalah para pemuda utusan propinsi. Tetapi propinsi-propinsi belum seluruhnya mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia.
Bendera duplikat (dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakrta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan.
Pada tahun itu resmi anggota PASKIBRAKA adalah para remaja siswa SMTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari 26 propinsi di Indonesia, dan tiap propinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Dari tahun 1967 sampai tahun 1972 anggota yang terlibat masih dinamakan sebagai anggota "Pengerek Bendera".
Pada 1973 Idik Sulaeman melontarkan suatu Nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian PENGIBAR, RA berarti BendeRA dan KA berarti PusaKA, mulai saat itu singkatan anggota pengibar bendera pusaka adalah PASKIBRAKA
B. PASKIBRAKA
a)
Pengertian Paskibraka
PASKIBRAKA
(Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan
kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan
character building generasi muda Indonesia.
Peserta
kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah terpilih untuk mewakili
propinsinya dalam acara pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka (duplikat) pada
Upacara Kenegaraan 17 Agustus dalam rangka Peringatan Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia.
b)
Sejarah Paskibraka
Sejarah
Paskibraka, dimulai 17 Agustus 1950, saat pertama kali peringatan HUT
Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan, setelah Presiden Sukarno hijrah dari
Yogyakarta. Namun sebenarnya, dalam peringatan skala kecil pada 1946 silam,
kegiatan ini sudah dilaksanakan di Gedung Agung, Yogyakarta .
Tata cara
penaikan dan penurunan Bendera Pusaka, pertama kali disusun oleh ajudan
Presiden Sukarno, Husen Mutahar. Kemudian pada 1967, Husen yang waktu itu
menjabat Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan di masa pemerintahan Soeharto, juga menerima tugas yang sama.
Formasi Paskibraka, diambil dari tanggal, bulan dan tahun dibacakannya
Proklamasi kemerdekaan_RI.
c)
Persyaratan Menjadi Anggota Paskibraka
Untuk
menjadi calon anggota Paskibraka, diperlukan beberapa persyaratan. Syaratnya,
memiliki tubuh sehat, tinggi badan minimal 165 sentimeter untuk putra, dan 160
sentimeter untuk putri. Mereka juga harus memiliki nilai akademis yang baik,
serta aktif berorganisasi.
Seleksi
penerimaannya dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kota/kabupaten,
provinsi hingga nasional. Dan, yang bertugas pada upacara tahun
ini, terdiri dari 64 orang, perwakilan 32 provinsi. Mereka sudah menjalani
latihan fisik dan mental selama 27 hari. Pelatihnya sebagian besar adalah
anggota TNI/Polri
- Aklaq
- Mental dan moral dapat di pertanggung jawabkan
- Mentaati kewajiban agama yang di anutnya
- Berbudi pekerti luhur dan bertingkah laku yang baiK
2.
Kepribadian
a.
Ramah dan pandai bergaul
b.
Bersahaja, sopan dan berdisiplin
3.
Kesehatan
a. Tidak berkaca mata
b. Tegap dan tidak cacat badan
c. Tinggi badan :
§
Putra Minimal : 170 cm
§
Putri Minimal : 165 cm
- Berpenampilan segar, menarik dan selalu ceria
b)
Tahap Seleksi Calon Anggota Paskibraka
Semua
calon akan di pilih dari sekolah tingkat SLTA lalu mengikuti seleksi tingkat
II.
Sekolah
– Kecamatan – Kabupaten – Propinsi – Nasional
C. PERLENGKAPAN PASKIBRA DAN PASKIBRAKA
1.
Pakaian Dinas Upacara ( PDU )
Terdiri atas 4
bagian :
1. Di gunakan
untuk upacara PDU I
2. Di gunakan
pada acara resmi PDU
II
3. Pakaian pola
biasa PDU III
4. Pakaian biasa
PDU IV
b)
Lencana Merah Putih Garuda
Merupakan suatu
tanda yang diberikan kepada seorang Paskibra yang telah mengikuti massa
latihan, pemusatan latihan, dan pelantikan / pengukuhan serta sebagai identitas
diri seorang Paskibra
·
Persyaratan Memiliki lencana Merah Putih
Garuda
1.
Telah mengikuti masa latihan
2.
Telah mengikuti masa orientasi
3.
Mengikuti pelantikan / pengukuhan
·
Tingkatan Warna Dasar Lencana Merah
Putih Garuda ( MPG )
1.
Gambar Burung Garuda sebagai ideologi
Pancasila
2.
Warna putih di gunakan untuk kalangan
SMP
3.
Warna hijau di gunakan untuk kalangan
SLTA
4.
Warna merah di gunakan untuk kalangan
PASKIBRAKA
5.
Warna ungu di gunakan untuk kalangan
pembina PASKIBRAKA
6.
Warna kuning di gunakan untuk kalangan
senior atau pembina PASKIBRAKA yang mempunyai prestasi dalam bidang kepemudaan
di tingkat PASKIBRAKA
·
Perlakuan Terhadap Lencana Merah Putih
Garuda
1.
Lencana jangan sampai di hilangkan
2.
Lencana harus dalam keadaan terawat
3.
Lencana tidak boleh di letakan
sembarangan
4.
Lencana tidak boleh di perlakukan
sembarangan
D. HALENTRI PASKIBRA
Halentri adalah
tata cara kehidupan sehari – hari seorang Paskibra
a)
Pelaksanaan Penghormatan Militer ( PPM )
Merupakan suatu
penghormatan yang di berikan junior kepada seorang senior, waktu dalam latihan
maupun di luar latihan. Waktu PPM dari pukul 08.00 s/d 18.00 WIB. Jika sudah
lewat dari batas yang sudah di tentukan cukup dengan mengucapkan ” salam ”.
b)
Halentri Di Jalan
1.
Jika bertemu yang lebih tua sapalah
terlebih dahulu
2.
Bersikap ramah ( tidak menentang )
3.
Jika di ajak bicara tataplah wajahnya
dan pandangan tetap lurus ke depan, jangan membuang pandangan / muka.
4.
Jika terburu – buru mintalah permisi.
c)
Halentri Bertamu
1.
Ketuklah pintu terlebih dahulu sambil
mengucapkan salam sebelum memasuki ruangan.
2.
Jangan masuk sebelum di persilahkan
masuk.
3.
Katakan maksud dan tujuan kita.
4.
Jangan duduk sebelum di persilahkan
duduk terlebih dahulu dan ambilah sikap duduk yang baik.
5.
Jangan sekali – kali memegang meja.
6.
Uraikan maksud dan tujuan kita.
7.
Setiap di ajak bicara jangan memalingkan
pandangan dan mengalihkan pembicaraan.
8.
Jika di beri pertanyaan jawablah dengan
tegas dan jelas serta sopan ( jangan menjawab dengan menggunakan kepala ).
9.
Bicaralah dengan baik dan sopan.
10. Jika
sudah selesai ucapkan salam dan kembalikan kursi pada posisi semula.
d)
Halentri Makan
1.
Waktu makan posisi tubuh tegak.
2.
Sendok di pegang oleh tangan kanan dan
garpu di pegang oleh tangan kiri.
3.
Cara memegang sendok dan garpu sama
dengan memegang pena.
4.
Diwaktu sedang makan tidak ada yang
bicara.
5.
Sebelum dan sesudah makan selalu membaca
do’a.
BAB
II
T
U B
ARTI
Tata
: mengatur, menata, menyusun
Upa
: rangkaian
Cara
: tindakan, gerakan
Tata Upacara Bendera adalah:
1.
Merangkaikan suatu tindakan atau gerakan dengan susunan secara baik dan benar.
2.
Tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin
Jadi
Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerakan yang dirangkaikan dan ditata
dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah pencerminan
dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran peradaban
bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.
SEJARAH
Sejak
zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara
selamatan kelahiran, upacara selamatan panen.
DASAR HUKUM
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. UU No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Inpres No. 14
tahun 1981 (1 Desember 1981) tentang Urutan Upacara Bendera
MAKSUD DAN TUJUAN
1.
untuk memperoleh suasana yang khidmat, tertib, dan
menuntut pemusatan perhatian dari
Seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini.
2. Menjadikan
sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan bagi para
siswa, guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya
kemampuan dan ketangguhan terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari dalam
maupun luar sekolah, yang akan dapat mengganggu kelancaran proses belajar
mengajar di sekolah.
PEJABAT UPACARA
a.
Pembina Upacara
b.
Pemimpin Upacara
c.
Pengatur Upacara
d.
Pembawa Upacara
PETUGAS UPACARA
a.
Pembawa Naskah Pancasila
b.
Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c.
Pembaca Do’a
d.
Pemimpin Lagu
e.
Kelompok Pengibar / Penurun Bendera
f.
Kelompok Pembawa Lagu
g.
Pemimpin kelompok kelas / regu
h.
Cadangan tiap perangkat
PERLENGKAPAN UPACARA
1. Bendera Merah
Putih
Ukuran
perbandingan 2 : 3
Ukuran terbesar 2
X 3 meter
Ukuran terkecil 1
X 1, 5 Meter
2. Tiang Bendera
Minimal 5 meter
maksimal 17 meter
Perbandingan
bendera dengan tiang 1 : 7
Ukuran yang ideal
untuk sekolah tingkat SMP 7 –
8 meter
3. Tali Bendera
Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar (tali kalimetal) dan
bukan tali plastik
Dan tali harus berwarna putih
4. Naskah-naskah
Intinya naskah
harus terlihat selalu bersih
a.
Pancasila
b.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c.
Naskah Do’a
d.
Naskah Acara
SUSUNAN BARISAN UPACARA
1.
Bentuk Barisan Satu Garis
Suatu bentuk
barisan disusun dalam satu garis dan menghadap ke pusat Upacara, dengan
formasi :
Shaf Bershaf
Banjar Bershaf
2. Bentuk
barisan “ U “ / Angkare
Suatu barisan
yang disusun dalam bentuk huruf “U “ atau Angkare dan menghadap ke pusat
Upacara, dengan formasi
Shaf Bershaf
Banjar bershaf
3. Bentuk
Barisan “ L “
Shaf Bershaf
Banjar Bershaf
Catatan:
Susunan Barisan Upacara diatas
adalah suatu bentuk yang ideal, tetapi hal tersebut dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi lapangan upacara yang tersedia.
UPACARA DALAM RUANGAN
Upacara yang dilakukan dalam
ruangan tidak melaksanakan Upacara Bendera, karena Sang Merah Putih sudah
hadir sebagai bendera ruangan.
Bendera ruangan adalah:
- Bendera yang dipasang pada tongkat bendera, terpancang pada standard bendera dan terletak disebelah kanan depan ruangan
- Bendera yang dilekatkan terbentang horizontal di tengah – tengah dinding depan dari ruangan
Bila ada bendera
kedua, kita tidak perlu melakukan penghormatan, cukup dengan aba – aba: “Sang
Merah Putih maju ke tempat yang telah ditentukan “.
SUSUNAN ACARA UPACARA
PERSIAPAN
Dipilih dan disiapkan orang-orang
yang memiliki kemampuan dan kesiapan untuk tugas tersebut. Bendera, Tali,
Tiang, Teks, Pengeras suara, Mimbar, dipersiapkan. Perhatikan daerah sekitar
lapangan agar tidak terjadi kekacauan pada saat pelaksanaan.
A. PENDAHULUAN
1.
Pemimpin Kelas menyiapkan pasukannya
2.
Pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacara
3.
Penghormatan kepada Pemimpin Upacara
4.
Laporan Pemimpin Kelas kepada Pemimpin Upacara
Kemudian
Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan peserta upacara diistirahatkan,
(bersamaan dengan itu Tura menjemput Pembina)
B.
ACARA POKOK
1.
Pembina Upacara memasuki lapangan Upacara
Didampingi oleh
Tura, saat Tura kembali ketempat semula, pendamping pembina/pembawa naskah
Pancasila menempati tempat 2 langkah disebelah kiri belakang pembina Upacara
2.
Penghormatan Umum
3.
Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara
4.
Pengibaran Sang Merah Putih
5.
Mengheningkan Cipta
6.
Pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Format A:
Petugas maju kedepan menghadap Pembina, Lapor
(Untuk Lomba dan PHBN)
Format B:
Petugas cukup maju kedepan 2 – 3 langkah)
(Upacara hari Senin)
7.
Pembacaan Teks Pancasila
8.
Amanat Pembina Upacara
9.
Menyanyikan Lagu Nasional
10. Pembacaan Do’a
11. Laporan Pemimpin
Upacara
12. Penghormatan Umum
13. Pembina Upacara
meninggalkan lapangan Upacara
C.
ACARA PENUTUP
1.
Penghormatan kepada pemimpin Upacara
2.
Pemimpin Upacara kembali ketempat semula
D.
ACARA TAMBAHAN
1. Pengumuman
– pengumuman
Acara sertijab,
penyerahan piala, dsb
2. Peserta
Upacara dapat dibubarkan
Dilakukan oleh
Pemimpin Pasukan, Pemimpin pasukan adalah petugas yang mengawali dan mengakhiri
jalannya upacara
Keterangan:
Pembacaan Teks Pancasila dan Teks
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 1945 dapat dibalikkan posisinya pada Upacara
Kesaktian Pancasila.
Upacara penurunan bendera,
setengah tiang, dalam ruangan:
Suasana upacara Sama dengan upacara
bendera hanya pada waktu penurunan bendera dilakukan setelah pembacaan do’a,
bendera dinaikan satu tiang penuh seiring dengan selesainya lagu, baru kemudian
diturunkan setengah tiang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Semua yang hadir pada saat upacara hendaknya melakukan sikap sempurna.
Gangguan dalam upacara
- Apabila kerekan
bendera macet, upacara dilanjutkan setelah kerekan dibetulkan. Apabila kerekan
putus, kelompok pengibar bendera mengibarkan / membentangkan bendera sampai
upacara selesai. Apabila roboh tiangnya, maka upacara ditangguhkan dan apabila
hujan turun saat upacara tengah berlangsung maka upacara dilanjutkan (lebih
lengkapnya baca petunjuk TUB tahun 1995).
BUKU ACUAN POKOK!!!
Juklak Tata Upacara Bendera 1995
Juklak Tata Upacara Bendera dan Pelatihan Paskibraka 1993
Bendera dan TUB Kak Idik Sulaeman
TUB dan Tata Krama Terhadap Sang Merah Putih
Idik
Sulaeman dan Dharminto S.
TATA
CARA MELIPAT DAN MEMBENTANG BENDERA
Teknik melipat bendera dan
membentang bendera dibagi menjadi 2, yaitu:
1.
Teknik lipat 3
2.
Teknik lipat Genap
Dibawah ini Akan dijelaskan tata Cara
melipat bendera dengan teknik lipat genap. Teknik lipat genap sering digunakan
karena kemungkinan kesalahannya sangat kecil. Maksudnya genap disini adalah
jumlah lupatannya dapat 4, 6, 8, 10, asalkan genap dan disesuaikan dengan
panjang bendera.
Cara melipat Bendera
1.
Patokan memegang bendera warna putih di tangan sebelah
kanan dan warna merah di tangan sebelah kiri
2.
Pembentang memegang bendera warna merah di tangan
sebelah kanan dan warna putih di tangan sebelah kiri
3.
Bendera direntangkan, kemudian dilipat menjadi dua
bagian, bagian putih menghadap ke atas
4.
Kemudian dilipat memanjang menjadi dua bagian lagi,
warna putih berada di dalam tertutup warna merah
5.
Pembentang melipat bendera menjadi beberapa bagian
yang genap dengan arah zig – zag
6.
Setelah menjadi beberapa bagian yang genap, lipat
menjadi 2 bagian dengan arah horizontal ke dalam.
Cara Membentang Bendera
1.
Pembentang, tangan kanan memgang bendera warna merah,
tangan kiri memegang bendera warna putih
2.
Patokan, tangan kanan memegang bendera warna putih,
tangan kiri memegang bendera warna merah
3.
Setelah itu pembentang mundur 3 (tiga) langkah, tangan
masih dlam keadaan lurus
4.
Setelah mundur 3 langkah, pembentang membentangkan
bendera sedangkan patokan diam
TATA CARA PENGIBARAN & PENURUNAN
BENDERA
Yang terlibat langsung dalam
pengibaran terdiri dari tiga orang, yaitu:
1.
Pengerek ( sebelah kiri pasukan )
2.
Pembawa Bendera ( ditengah )
3.
Pembentang Bendera ( sebelah kanan pasukan )
1.
Pengerek dan pembentang bendera memegang
tali bersama – Sama, bukan memegang tiangnya, punggung tangan yang
memegang tali menghadap ke depan.
2.
Kemudian pengerek bendera mulai membuka tali
pada tiang, perhatikan Cara membuka talinya.
3.
Pengerek melihat keatas
untuk menchek apakah talinya sudah benar ataukah terbelit.
4.
Setelah posisi tali benar berikan / serahkan
salah satu tali pada pembentang bendera.
5.
Pengerek melakukan tindakan penyelamatan
Gaya tindakan penyelamatan ini bebas, yang penting adalah tali tersebut tidak
terlepas dari tangan pengerek.
6.
Selanjutnya pengerek bendera memasang catok
pada bendera, catok yang sebelah atas ke bagian warna merah dan catok yang satu
lagi ke bendera warna putih.
7.
Kemudian pembentang menyerahkan tali yang
dipegangnya ke pengerek.
8.
Langkah selanjutnya adalah pembentangan
Pembentang mundur
3 langkah ke belakang, setelah tiga langkah ke belakang baru bendera dibentangkan.
Bersamaan dengan
mundurnya pembentang, pengerek menarik tiga kali (kondisikan)
Selanjutnya
pembentang menolehkan kepala ke arah Pemimpin Upacara dan memberikan isyarat
dengan lantang dan keras “Bendera Siap “. Pemimpin Upacara memberi aba – aba penghormatan
pada bendera merah putih.
9. Tindakan
selanjutnya adalah pengerekan bendera
Pembentang maju kedepan dengan langkah yang tegap dan tangan yang masih
membentangkan bendera, langkahnya tidak kaku, tidak santai, tidak asal –
asalan, setelah sampai didepan tiang lemparkan ujung bendera berwarna putih ke
arah belakang pembentang yang sesuai dengan arah angin.
Bendera dikerek seirama dengan lagu Indonesia Raya, posisi telapak tangan
pengerek, pengulur, dan pembentang menggenggam. Keadaan tangan Pengerek dan
pembentang pada saat pengerekan terlihat seperti cermin.
Bendera harus sudah sampai dipuncak tiang pada kata “Hiduplah ……” bait
terakhir dari Lagu Indonesia Raya.
Ketika aba – aba “TEGAK = GERAK “dari Pemimpin Upacara, maka Pengerek dan
Pembentang langsung mendekatkan tangan pada tiang, dan tali dari Pembentang
langsung diambil oleh pengerek.
10. Langkah yang
terakhir adalah pengikatan tali pada tiang.
Pengikatan tali
ini dilakukan oleh Pengerek
Yang harus diperhatikan dalam pengikatan tali ini adalah posisi bendera
yang telah berada diatas tidak boleh turun kembali, sehingga bagian tali yang
berada di tangan pengerek harus diikatkan terlebih dahulu dengan kuat, kemudian
kedua tali diikatkan sampai tali tersebut habis.
Catatan:
Kata yang
dicetak tebal dan digaris bawahi 10 tahapan penaikan bendera
yang harus tersusun dan tidak boleh terlewat.
10 Tahap Penurunan Bendera
1.
Memegang tali
2.
Membuka tali
3.
Penggerek melihat keatas
4.
Serahkan tali dari pengerek ke pembentang
Pembentang memberikan isyarat dengan lantang dan keras “Bendera
Siap”
5.
Penurunan Bendera
Pembentang menarik tali dan pengerek mengulur dengan sedikit menahannya
agar tidak terlalu cepat turun ke bawah
6.
Serahkan tali dari pembentang ke orang yuang ditengah.
Pembentang mengambil ujung bendera, dan mulai mundur sampai bendera
terbentang.
7. Membentangkan
bdenra sampai aba – aba dari Pemimpin Upacara “TEGAK =GERAK “. Pembentang dan
Pembawa bendera melipat bendera menjadi dua bagian dengan warna putih menghadap
ke arah pasukan.
8.
Pembawa Bendera melakukkn tindakan penyelamatan pada tali.
9. Pembawa Bendera (satu orang ditengah)
membuka catok tali dan bendera.
10. Serahkan
tali tersebut kepada pengerek untuk diikat
Ketika pengerek mengikat tali pada tiang, pembawa bendera dan pembentang
melakukan pelipatan bendera.
Pelipatan bendera ini bebas, asalkan rapih dan cepat.
BAB III
PERATURAN
BARIS BERBARIS
(PBB)
SEJARAH
Berbaris pertama
kali dikenal pada jaman Kekaisaran Romawi pada saat Kaisarnya Julius
Caesar, dengan maksud agar pasukan yang berada dibawah kekuasaannya mempunyai
rasa tanggungjawab, disiplin yang tinggi dengan melihat hasil lahir, yaitu
Kerapihan, kekompakan, Ketertiban dan Kesigapan.
Pasukan Julius
Caesar sangatlah terkenal pada jamannya (baca sejarah romawi)
PENGERTIAN
Baris berbaris
adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme,
tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan bathin yang diarahkan pada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Sikap lahir yang diperoleh
Sikap lahir yang
diperoleh :
|
Sikap bathin yang
diperoleh :
|
v Ketegaran
v Ketangkasan
v Kelincahan
v Kerapihan
v Ketertiban
v Kehidmatan
v Kekompakan
v Keseragaman
v Kesigapan
v Keindahan
v Ketanggapan
v Kewajaran
tenaga
v Kesopanan
v Ketelitian
|
v Ketenangan
v Ketaatan
v Keikhlasan
v Kesetiakawanan
v Kebersamaan
v Persaudaraan
v Keyakinan
v Keberanian
v Kekuatan
v Kesadaran
v Konsentrasi
v Kebiasaan
v Berani
berkorban
v Persatuan
|
INGAT!!! Pelatihan Inti PBB
1.
Sikap dan Penampilan
2.
Hentakan Kaki
3.
Patah – patah
4.
Rata – rata Air
5.
Irama Langkah
6.
Kewajaran Tenaga
7.
Konsentrasi
A. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu:
1)
Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara
dan dapat membedakan hak dan kewajiban
2)
Maksud Khusus
adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan
Tujuan dari PBB adalah:
Menumbuhkan
sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan
demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan
individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas
pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan
serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
B. Aba - aba
- Pengertian
Suatu perintah yang di berikan oleh
seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di laksanakan secara serentak atau
berturut-turut.
- Macam aba-aba
- Aba-aba petunjuk
Di gunakan bila perlu untuk
menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan.
- Aba-aba peringatan
Inti perintah yang cukup jelas untuk
dilaksanakan tanpa rugu-ragu.
- Aba-aba pelaksanaan
1)
Ketegasan
mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak
atau berturut-turut.
2)
Aba-aba
pelaksanaan yang di pakai :
a)
GERAK
Untuk gerak-gerakan tanpa
meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam
berhenti maupun berjalan.
b)
JALAN
Untuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat
itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju
”.
c)
MULAI
Untuk pelaksanaan perintah yang
harus di kerjakan berturut-turut.
C. Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
a) Sikap Sempurna
1. Aba –aba
: ” Siap – GERAK ”
2. Pelaksanaan :
a. Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit
rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
b. Lutut lurus, paha rapat, berat badan di
kedua kaki.
c.
Perut
di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak
dinaikan.
d.
Lengan
rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
terpaksa, rapat di paha.
e. Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
f. Leher lurus, dagu di tarik, mulut di
tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan,bernafas wajar.
b)
Istirahat
1.
Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”
2.
Pelaksanaan
a.
Kaki
kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
b.
Kedua
belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di
atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan
kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta
kedua lengangan di lemaskan.
c.
Dapat
bergerak.
c) Lencang Kanan / Kiri
1. Hanya dalam bentuk bersaf.
2. aba-aba
: ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
3. Pelaksanaan
a)
Mengangkat
tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri menggenggam,
punggung tangan menghadap ke atas.
b)
Bersamaan
dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
c)
Masing-masing
meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
d)
Jari-jari
menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan :
1)
Bila
bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan,
ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2)
Penjuru
saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan
tangan.
3) Pada aba-aba : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak
menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan.
d) Setengah Lencang Kanan / Kiri
1.
Aba-aba : ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
2.
Pelaksanaan
a.
Seperti
pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
b.
Pergelangan
tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu
sama lain di sebelah depan.
c. Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti
pada aba-aba lencang kanan.
e) Lencang Depan
1.
Hanya
dalam bentuk banjar.
2.
Aba-aba :
” Lencang Depan - GERAK ”
3.
Pelaksanaan :
a. Penjuru
tetap sikap sempurna.
b.
Nomor
dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
c.
Lengan
kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil
jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
d.
Pada
aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke
sikap sempurna.
f)
Berhitung
1. Aba-aba:”Hitung
- MULAI”
2. Pelaksanaan:
a. Jika
bersaf, penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
b. Pada
aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil
memalingkan muka ke depan.
c.
Jika
berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
d. Pada
aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.
e.
Penyebutan
nomor di ucapkan penuh.
g) Perubahan Arah
1. Hadap kanan / kiri
a. Aba-aba
: ” Hadap kanan / kiri - GERAK ”
b. Pelaksanaan :
1)
Kaki
kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri
berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2)
Tumit
kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
3)
Kaki
kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
2. Hadap serong kanan / kiri
a. Aba-aba
: ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan,
sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2) Berputar arah 45o ke kanan /
kiri.
3) Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke
kaki kanan / kiri.
3.
Balik kanan
a. Aba-aba
: ” Balik kanan - GERAK ”
b. Pelaksanaan :
1)
Kaki
kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
2)
Tumit
kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.
3)
Kaki
kiri di rapatkan pada kaki kanan.
h) Membuka / Menutup Barisan
1. Buka barisan
a. Aba –aba
: ” Buka Barisan - JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri,
masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping kanan / kiri, sedangkan
regu tengah tetap.
i)
Bubar
1. Aba-aba
: ” Bubar jalan ”
2. Pelaksanaan :
a. Memalingkan muka ke arah komandan dan
memberi hormat ( sesuai PPM )
b. Setelah di balas, kembali bersikap
sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan kaki kiri
ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun setinggi
pundak kemudian bubar.
j)
Berhimpun
1. Aba-aba
: ” Berkumpul - MULAI ”
2. Pelaksanaan :
a. Semua anggota datang di depan Komandan
dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga langkah
b. Bentuk mengikat, jumlah saf tidak
mengikat.
k) Berkumpul
1.
Berkumpul
bersaf
a. Aba-aba : ” Bersaf kumpul - MULAI ”
b.
Pelaksanan
:
1)
Pelatih
menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4
langkah di depannya.
2)
Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan
berturut-turut meluruskan diri ( lencang
kanan )
3) Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus,memberi
isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4) Pada isyarat ini semua anggota menurunkan
tangan dan kembali bersikap sempurna
5) Bila bersenjata, sebelum meluruskan,
letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
2.
Berkumpul Berbanjar
a. Aba- aba : ” Berbanjar
kumpul MULAI ”
b. Pelaksanaan :
1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai
penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2) Anggota lainya berdiri di belakang penjuru
dan berturut-turut meluruskan diri.
3) Anggota yang paling belakang, melihat ke
depan setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4) Pada isyarat ini semua anggota menurunkan
lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
5) Bila bersenjata sebelum meluruskan,
letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
l)
Meninggalkan
Barisan
1. Bila pelatih memberikan perintah kepada
anggota dalam barisan
a)
Terlebih
dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
b)
Perintah
di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
c)
Yang
menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
2. Bila anggota yang akan minta izin
a)
Mengambil
sikap sempurna dahulu
b)
Mengangkat
tangan kirinya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
c)
Menyampaikan
maksudnya.
d)
Setelah
mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.
E.
Gerakan Berjalan Tanpa Senjata
a. Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
1. Langkah dapat di bedakan sbb :
Macam Langkah Panjang Tempo
a. Langkah biasa 70 cm 96 menit
b. Langkah tegap 70 cm 96 menit
c. Langkah perlahan 40 cm 30 menit
d. Langkah ke samping 40 cm 70 menit
e. Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
f. Langkah ke depan 60 cm 70 menit
g. Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
2. Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit
b. Maju Jalan
1. Dari sikap sempurna
a. Aba-aba
: ” Maju Jalan ”
b. Pelakasanaan :
1) Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus
telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan
ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah
biasa.
2) Langkah pertama di lakukan dengan
melenggangkan lengan kanan ke depan 90o lengan kiri 30o
3) Langkah-langkah selanjutnya lengan atas
dan bawah di lenggangkan ke depan 45o dan ke belakang 300
4) Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan
/ kiri.
c. Langkah Biasa
1)
Pada
waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
2)
Waktu
mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
3)
Di
letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
4)
Langkah
kaki seperti jalan biasa.
5)
Pertama
tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
6)
Lengan
berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
7)
Jari-jari
tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
d. Langkah Tegap
1.
Dari sikap sempurna
a. Aba-aba
: ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah
langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus
menerus.
2) Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah,
lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.
3) Bersamaan dengan langkah pertama,
genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
4) Lenggang tangan ke depan 900,
ke belakang 300.
2. Dari Langkah Biasa
a. Aba-aba
: ” Langkah Tegap JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di
tanah di tambah satu langkah
ü Perubahan tangan dari menggenggam ke
terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
3. Kembali ke langkah biasa
a. Aba-aba : ” Langkah Biasa JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan
jatuh di tanah di tambah satu langkah.
ü Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan,
cukup menggunakan aba-aba peringatan
: Langkah tegap / biasa jalan
pada perubahan langkah.
e. Langkah Perlahan
1. Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam
upacara kemiliteran.
a. Aba-aba
: ” Langkah perlahan maju JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1)
Kaki
kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan
kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri,
kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
2)
Tapak
kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.
2. Berhenti dari langkah perlahan
a. Aba-aba
: ” Henti GERAK ”
b. Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki
kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
Selanjutnya kaki kanan / kiri
di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali
sikap sempurna.
f. Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan
1. Aba-aba..........Langkah ke
samping/Kebelakang/Kedepan – JALAN
2. Pelaksanaan :
ü
Kaki
kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan sepanjang / sesuai ketentuan.
ü
Selanjutnya
kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri.
ü
Badan
tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang.
ü
Hanya
boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4 langkah.
ü
Khusus
untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.
g. Langkah di Waktu Lari
1. Dari sikap sempurna :
a. Aba-aba : ” Langkah Maju-JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1)
Pada
aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di
pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku
sedikit ke belakang.
2)
Pada
aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah langkah
dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.
2.
Dari Langkah Biasa :
a. Aba-aba
: ” Lari – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba peringatan, sama dengan di
atas.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada
kaki kanan / kiri jatuh di tanah di
tambah satu langkah.
3. Kembali ke langkah Biasa :
a. Aba-aba
: ” Langkah biasa – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki
kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian berjalan biasa, di mulai
dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua lengan di
lenggangakan.
4. Berhenti dari berlari
a. Aba-aba
: ” Henti – GERAK ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki
kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah, selanjutnya kaki di
rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna.
h. Ganti Langkah
1. Aba-aba : ” Ganti Langkah JALAN ”
2. Pelaksanaan :
a) Gerakan dapat di lakukan pada waktu
langkah biasa / tegap.
b) Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri
jatuh di tanah di tambah satu langkah.
c) Ujung kaki
kanan / kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki
sebelahnya.
d) Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan
tanpa di rapatkan di paha.
e) Selanjutnya di sesuaikan dengan langkah
baru.
f) Gerakan ini di lakukan dalam satu
hitungan.
i. Jalan di Tempat
1. Dari sikap sempurna :
a.
Aba-aba
: ” Jalan ditempat – GERAK ”
b.
Pelaksanaan
:
ü Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti
– ganti diangkat hingga paha rata-rata.
ü Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah
sesuai langkah biasa.
ü Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan
lengan di rapatkan pada badan (
tidak melenggang )
2.
Dari Langkah Biasa :
a.
Aba-aba
: ” Jalan di tempat – Gerak ”
b.
Pelaksanaan
:
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu
langkah kemudian jalan di tempat.
3. Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa :
a. Aba-aba ; ” Maju – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di
tanah, di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri
setengah langkah ke depan.
4.
Dari Jalan di Tempat ke Berhenti :
a.
Aba-aba
: ” Henti – GERAK ”
b.
Pelaksanaan
:
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh
di tanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.
j. Berhenti
a.
Aba-aba
: ” Henti GERAK ”
b.
Pelaksanaan
:
Diberikan pada waktu kaki
kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan /
kiri dirapatkan.
k. Hormat Kanan / Kiri
1.
Gerakan Hormat kanan / kiri
a.
Aba-aba
hormat kanan kiri – GERAK ”
b.
Pelaksanaan
:
1)
Gerakan
dilakukan pada waktu langkah tegap.
2)
Di
berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
3)
langkah
berikutnya di hentakan.
4)
Bersamaan
dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di palingkan
dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450
hingga ada aba-aba ”Tegak gerak ”
5)
Penjuru
kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk memelihara arah.
6)
Lengan
kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan.
2. Gerakan Selesai Menghormat :
a.
Aba-aba
: ” Tegak - GERAK ”
b.
Pelaksanaan
:
Diberikan pada waktu kaki
kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah, langkah berikutnya di hentakan.
Bersamaan dengan itu lengan
kanan maupun kiri kembali melenggang, pandangan kembali kedepan.
l. Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan
1. Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan :
a. Aba-aba : ” Hadap Kanan / Kiri ” Maju -
JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1)
Membuat
gerakan hadap kanan / kiri.
2) Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri
tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
2. Ke Hadap Serong Kanan / Kiri
Maju Jalan
a.
aba-aba
: ” Hadap Serong kanan / kiri – JALAN ”
b.
Pelaksanaan
:
1.
Membuat
gerakan hadap serong kanan / kiri
2.
Gerakan
selanjutnya sama sepetri diatas
3.
Balik Kanan Maju Jalan
a.
Aba-aba
: ” Balik Kanan maju – JALAN ”
b.
Pelaksanaan
:
1.
Membuat
gerakan balik Kanan
2.
Gerakan
selanjutnya sama seperti di atas.
4. Ke
Belok Kanan / Kiri Maju Jalan :
a.
Aba-aba
: ” Belok kanan / kiri maju - JALAN ”
b.
Pelaksanaan
:
1.
Penjuru
merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah
tertentu.
2.
Anggota
lainnya mengikuti.
j. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan
1.
Ke
Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan.
2.
Ke
Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan.
3.
Ke
Balik kanan maju jalan.
a.
Aba-aba
disesuaikan
b.
Pelaksanaan
:
ü Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki
kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
ü
Melakukan
gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap serong kanan / kiri, balik kanan /
kiri.
ü
Gerakan
selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan, tetapi
dilangkahkan.
4.
Ke
Belok Kanan / Kiri
a. Aba-aba : ” Belok kanan / Kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di
tanah, ditambah satu langkah.
ü Penjuru depan merubah arah 900
ke kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang baru.
ü Anggota lainnya mengikuti.
Catatan
:
1. a. Aba-aba : ” Dua kali belok kanan / kiri –
JALAN ”
b.
Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di
tanah, di tambah satu langkah.
ü Setelah dua langkah berjalan, kemudian
melakukan gerakan belok kanan / kiri – jalan.
2.
a. Aba-aba : ” Tiap-tiap banjar
dua kali belok kanan / kiri - JALAN”
b.
Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di
tanah, di tambah satu langkah.
ü Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap
banjar melakukan belok kanan / kiri, pada tempat dimana aba- aba di berikan.
ü
Perubahan
arah 1800.
k. Perubahan Arah Dari Berjalan ke
Berhenti
1.
Ke
hadap kanan / kiri berhenti
2.
Ke
hadap serong kanan / kiri berhenti
3.
Ke
balik kanan berhenti
a.
Aba-aba + Hadap kanan / kiri – henti GERAK
+
Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
+
Balik kanan henti – GERAK
b.
Pelaksanaan :
ü Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan
/ kiri jatuh di tanah, di tambah satu tanah.
ü Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan.
ü Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di
rapatkan,kembali ke sikap sempurna.
l. Haluan Kanan / Kiri
Gerakan ini
hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.
1. Berhenti ke Berhenti
a. Aba-aba : ” Halauan Kanan / kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan /
kiri jalan di tempat,dengan merubah arah secara perlahan-lahan sampai 900.
ü Bersamaan dengan ini saf mulai maju,
sambil meluruskan safnya, hingga merubah arah 900, kemudian berjalan
di tempat.
ü Setelah penjuru kanan / kiri melihat
safnya telah lurus, ia memberi isyarat ” LURUS ”.
ü Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti –
Gerak .
2.
Berhenti ke Berjalan
a. Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju – Jalan
”
b. Pelaksanaan :
ü Gerakan seperti tersebut di atas
ü Setelah aba-aba ” Maju – Jalan ” ,pasukan
mulai berjalan.( aba-aba di berikan Komandan ).
3. Berjalan ke Berhenti
a. Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri – jalan ”
b. Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di
tanah, di tambah satu langkah.
ü Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya
telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
ü Pelatih memberi aba-aba ” Henti – Jalan ”
4. Berjalan ke Berjalan
a.
Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju - Jalan ”
b.
Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di
tanah, di tambah satu langkah.
ü Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya
telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
ü Pelatih memberi aba-aba ” Maju – Jalan ”
ü Seluruhnya melaksanakan berjalan.
m.
Melintang Kanan / Kiri
Gerakan ini di lakukan dalam bentuk
berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.
1. Berhenti ke Berhenti
a. Aba-aba ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan
gerakan hadap kanan / kiri, kemudian barisan mebuat gerakan Haluan kiri /
kanan.
2. Berhenti ke Berjalan
a. Aba-aba : Melintang kanan / kiri
maju – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
ü Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan
gerakan hadap kanan / kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan /
kiri.
ü Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan
malakukan gerakan maju jalan.
3. Berjalan ke Berjalan
a. Aba-aba : ” Melintang Kanan / kiri
Maju-Jalan ”
b. Pelaksanaan :
ü Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah
satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
ü Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan
malakukan gerakan maju jalan.
4. Berhenti ke Berhenti
a. aba-aba : ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
ü
Setelah
aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri /
kanan.
Setelah aba-aba Henti – Gerak, seluruhnya kembali ke sikap sempurna
KUMPULAN
LAGU-LAGU PASKIBRA/PASKIBRAKA
1. MARS PASKIBRAKA/PASKIBRAKA
Bila berbaris janganlah tengok kanan dan kiri
Ayunkan tangan biarlah tinggi
Badan ditegakkan pandangan lurus ke depan
Dengarlah aba-aba
Kami inilah putra dan putri PASKIBRA (lirik ini bisa di rubah sesuai nama PASKIBRA masing-masing)
Berhati baja tak kenal lelah
Walaupun hidup kami sekarang sengsara
Tetaplah hati gembira
Majulah putra bangsa
Tegakkan kepalamu busungkanlah dadamu
Majulah putra bangsa
Tetaplah hati gembira
2. LANGKAH PASKIBRAKA
Tiada gunung terlalu tinggi
Buat kami daki di siang hari
Tiada jurang terlalu dalam
Buat kami turuni di malam kelam
Hutan rimba – hutan rimba
Sawah ladang – sawah ladang
Menyusuri jalan yang jauh
Panas terik hujan berangin
Ayolah ayo maju
Pantang mundur, hati kami , hati kami
Paskibra jalan menyerah
Tersapu lawan semua
3. BOB MARLEY MASUK PASKIBRA
Bob Bob Bob
Panggil Bob Marley
Di Atas Harley
Makannya Gule
Dicampur Sate
Siape Suke Silakan Aje
Janganlah Lupe Same Paskibre
4. LANGKAH LARI
Ayo lari tiap pagi
Agar kuat urat kaki
Badan payah tak mengapa
Karena kita sudah biasa
Satu ribu, dua ribu
Tiga ribu, empat ribu
Jangan bimbang jangan ragu
Pantang mundur terus maju
5. DI TIMUR MATAHARI
Di timur matahari mulai bercahaya
Bangun dan berdiri kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Pemuda pemudi Indonesia
6. APEL MALAM
Bila apel malam telah tiba
Segera siapkan penerjunan
Hatiku dag….dig…dug tak karuan
Memikirkan nasib seseorang.
Biar payung tidak mengembang
Segera buka payung cadangan
Bila itu juga tidak mengembang
Serahkan nyawamu pada Tuhan
Bila payung sudah mengembang
Segera tengok kiri dan kanan
Pandangan tetap lurus ke depan
Sikap exit jangan dilupakan
7. DORE MI
Sol do sate kebo
Re mi fa sol iwak tongkol
Mire mire gule kare enak dewe
Merah putih benderaku
Putih-putih pakaianku
Lari-lari tiap pagi
Jangan jongkok setengah mati
PASKIBRA tetap jaya
8. HE…… PASKIBRA
HE…… PASKIBRA hari ini hari luar biasa
HE…… PASKIBRA suara kami melayang di udara
Mari semua kita berbaris dengan langkah yang tetap
Hidup PASKIBRA putra putri pilihan
13. MINGGIR DONG
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA………….. (isi nama paskibra masing-masing) … mau lewat
Jangan dilihat – lihat nanti kamu terpikat.
Karena anggota kami hebat – hebat
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA……… (isi nama paskibra masing-masing)… mau lewat
Jangan dilirik – lirik nanti kamu tertarik
Karena anggota kami cantik – cantik.
1. MARS PASKIBRAKA/PASKIBRAKA
Bila berbaris janganlah tengok kanan dan kiri
Ayunkan tangan biarlah tinggi
Badan ditegakkan pandangan lurus ke depan
Dengarlah aba-aba
Kami inilah putra dan putri PASKIBRA (lirik ini bisa di rubah sesuai nama PASKIBRA masing-masing)
Berhati baja tak kenal lelah
Walaupun hidup kami sekarang sengsara
Tetaplah hati gembira
Majulah putra bangsa
Tegakkan kepalamu busungkanlah dadamu
Majulah putra bangsa
Tetaplah hati gembira
2. LANGKAH PASKIBRAKA
Tiada gunung terlalu tinggi
Buat kami daki di siang hari
Tiada jurang terlalu dalam
Buat kami turuni di malam kelam
Hutan rimba – hutan rimba
Sawah ladang – sawah ladang
Menyusuri jalan yang jauh
Panas terik hujan berangin
Ayolah ayo maju
Pantang mundur, hati kami , hati kami
Paskibra jalan menyerah
Tersapu lawan semua
3. BOB MARLEY MASUK PASKIBRA
Bob Bob Bob
Panggil Bob Marley
Di Atas Harley
Makannya Gule
Dicampur Sate
Siape Suke Silakan Aje
Janganlah Lupe Same Paskibre
4. LANGKAH LARI
Ayo lari tiap pagi
Agar kuat urat kaki
Badan payah tak mengapa
Karena kita sudah biasa
Satu ribu, dua ribu
Tiga ribu, empat ribu
Jangan bimbang jangan ragu
Pantang mundur terus maju
5. DI TIMUR MATAHARI
Di timur matahari mulai bercahaya
Bangun dan berdiri kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Pemuda pemudi Indonesia
6. APEL MALAM
Bila apel malam telah tiba
Segera siapkan penerjunan
Hatiku dag….dig…dug tak karuan
Memikirkan nasib seseorang.
Biar payung tidak mengembang
Segera buka payung cadangan
Bila itu juga tidak mengembang
Serahkan nyawamu pada Tuhan
Bila payung sudah mengembang
Segera tengok kiri dan kanan
Pandangan tetap lurus ke depan
Sikap exit jangan dilupakan
7. DORE MI
Sol do sate kebo
Re mi fa sol iwak tongkol
Mire mire gule kare enak dewe
Merah putih benderaku
Putih-putih pakaianku
Lari-lari tiap pagi
Jangan jongkok setengah mati
PASKIBRA tetap jaya
8. HE…… PASKIBRA
HE…… PASKIBRA hari ini hari luar biasa
HE…… PASKIBRA suara kami melayang di udara
Mari semua kita berbaris dengan langkah yang tetap
Hidup PASKIBRA putra putri pilihan
13. MINGGIR DONG
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA………….. (isi nama paskibra masing-masing) … mau lewat
Jangan dilihat – lihat nanti kamu terpikat.
Karena anggota kami hebat – hebat
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA……… (isi nama paskibra masing-masing)… mau lewat
Jangan dilirik – lirik nanti kamu tertarik
Karena anggota kami cantik – cantik.
9. OTO BEMO
Oto emo, oto bemo
Beroda tiga, tiga beroda
Tempat berhenti, berhenti tempat
Di tengah-tengah kota, kota di tengah-tengah
Panggil nona, nona panggil
Naik segera, segera naik
Nona bilang, bilang nona
Tidak punya uang, uang tidak punya
Jalan kaki saja, jalan-jalan saja
10. PENYAMARAN
Kuambil rumput di ladang
Kujadikan penyamaran
Wajah cantik berubah menjadi setan
Agar tak mudah dikenal
Bermain berperang
Bermain penyamaran
Wajah cantik kini tidak kelihatan
Agar tak mudah dikenal
11. DON’T FORGET TO LOVE ME
Ingat-ingat itu remember
Jangan lupa itu don,t forget
Aku sayang kamu I love you
Hanya kamu PASKIBRA
12. WAKTU DULU
Waktu dulu aku masih kecil
Ku tak tahu apa yang mungil
Ku sentil – sentil (2x)
Tak tahunya eh eh itu pentil
Waktu dulu aku masih tolol
Ku tak tahu apa yang nongol
Ku senggol – senggol (2x)
Tak tahunya eh eh itu botol
13. TERIMA KASIH (1)
Terima kasih abang ( 2X )
Terima kasih kami ucapkan
Terima kasih mba ( 2X)
Terima kasih kami ucapkan
Terimakasih salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama
Terimalah salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama
14. TERIMA KASIH (2)
(lagu potong bebek angsa)
Terima kasih atas ceramahnya
Terima kasih ku tak akan lupa
Sungguh bermanfaat dan berguna pula
Lain waktu semoga jumpa lagi.
15. KAK GENDUT
Kak gendut masuk PASKIBRA ( 2X)
Lari lari tiap pagi
Jangan jongkok setengah mati
Kak gendut jadi kurus lagi
16. SATU DUA TIGA
Satu –satu aku kenal kamu
Dua-dua aku suka kamu
Tiga-tiga aku cinta kamu
Satu dua tiga ikut PASKIBRAKA
17. CINTA KILAT
(lagu anak ayam)
Malam senin mulai bertemu
Malam selasa mulai bertamu
Malam rabu mulai merayu
Malam kamis darling I Love You
Malam jumat terima surat
Yang isinya cinta ditolak
Malam sabtu sendiri lagi
Malam minggu mencari lagi
Cinta kilat cinta PASKIBRA
Patah satu tumbuh seribu
Patah hati hilang berganti
Patah hati mencari lagi
18. LANGKAH PASKIBRAKA
Tiada
gunung terlalu tinggi
Buat
kami daki di siang hari
Tiada
jurang terlalu dalam
Buat
kami turuni di malam kelam
Hutan
rimba – hutan rimba
Sawah
ladang – sawah ladang
Menyusuri
jalan yang jauh
Panas
terik hujan berangin
Ayolah
ayo maju
Pantang
mundur, hati kami , hati kami
Paskibra
jalan menyerah
Tersapu
lawan semua
19.
LANGKAH TAPI NYATA
Di
pagi hari botak sisir rambut
Melihat
pincang lari pagi
Buta
baca koran
Ompong
gosok gigi
Bisu
dan tuli main telepon.
20.
KALAU SUKA
Kalau
kau suka hati tepuk tangan
Kalau
kau suka hati tepuk tangan
Kalau
kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau
kau suka hati tepuk tangan
Kalau
kau suka hati petik jari
Kalau
kau suka hati petik jari
Kalau
kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau
kau suka hati petik jari
Kalau
kau suka hati tepuk paha
Kalau
kau suka hati tepuk paha
Kalau
kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau
kau suka hati tepuk paha
Kalau
kau suka hati injak bumi
Kalau
kau suka hati injak bumi
Kalau
kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau
kau suka hati injak bumi
Kalau
kau suka hati semuanya
Kalau
kau suka hati semuanya
Kalau
kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau
kau suka hati semuanya
21.
DI TIMUR MATAHARI
Di
timur matahari mulai bercahaya
Bangun
dan berdiri kawan semua
Marilah
mengatur barisan kita
Pemuda
pemudi Indonesia
22.
HE…… PASKIBRA
HE……
PASKIBRA hari ini hari luar biasa
HE……
PASKIBRA suara kami melayang di udara
Mari
semua kita berbaris dengan langkah yang tetap
Hidup
PASKIBRA putra putri pilihan
23.
MINGGIR DONG
Minggir
dong ( 3x )
Minggirlah
PASKIBRAKA mau lewat
Jangan
dilihat – lihat nanti kamu terpikat.
Karena
anggota kami hebat – hebat
Minggir
dong ( 3x )
Minggirlah
PASKIBRAKA mau lewat
Jangan
dilirik – lirik nanti kamu tertarik
Karena
anggota kami cantik – cantik.
24.
WAKTU DULU
Waktu
dulu aku masih kecil
Ku
tak tahu apa yang mungil
Ku
sentil – sentil (2x)
Tak
tahunya eh eh pentil
Waktu
dulu aku masih tolol
Ku
tak tahu apa yang nongol
Ku
senggol – senggol (2x)
Tak
tahunya eh eh itu botol
25.
TERIMA KASIH (2)
Terima
kasih kakak ( 2X )
Terima
kasih kami ucapkan
Terima
kasih kakak ( 2X)
Terima
kasih kami ucapkan
Ya
ya terimakasih salam dari kami
Yang
ingin maju bersama-sama
Terimalah
salam dari kami
Yang
ingin maju bersama-sama
26.
Forget to Me
Kini
aku sedang ditempa
dalam candra kawah dimuka
lupa sanak lupa saudara
lupakan saja semuanya
dalam candra kawah dimuka
lupa sanak lupa saudara
lupakan saja semuanya
aku
tahan sakit sakit
sampai masuk rumah sakit
aku tahan menderita siang malam ku ditempa
walau diriku di tempa hati ku slalu gembira
gembira gembira selamanya
sampai masuk rumah sakit
aku tahan menderita siang malam ku ditempa
walau diriku di tempa hati ku slalu gembira
gembira gembira selamanya
aku
tunggu engkau
aku tunggu engkau
rupanya engkau forget to me
rambate rambat kayu tarik tambang .hu hah
disini aku jd tambah senang .hu hah
andaikan aku burung aku akan terbang
cita cita ku ingin jd paskibra
aku tunggu engkau
rupanya engkau forget to me
rambate rambat kayu tarik tambang .hu hah
disini aku jd tambah senang .hu hah
andaikan aku burung aku akan terbang
cita cita ku ingin jd paskibra
bangun
pagi pagi menuju ke lapangan
untuk mengikuti latihan dasar paskibra
tak tahan rasanya ingin segera pulang
pelatihan belum usai
untuk mengikuti latihan dasar paskibra
tak tahan rasanya ingin segera pulang
pelatihan belum usai
mau
makan jalan jongkok habis makan lompat kodok
dicaci dimaki dan di bentak bentak
dicaci dimaki dan di bentak bentak
duhai
pelatihku dikau kejam sekali
duhai pelatihku betapa jeli mata mu
duhai pelatihku betapa jeli mata mu
tidak
kah kau tau apa yang kurasakan
ku cinta padamu…aku cinta padamu
ku cinta padamu…aku cinta padamu
27.
KAPAL SELAM
Kapal
selam tangkinya bocor
Timbul
tenggelam di perbatasan
Kapal
selam tangkinya bocor
Timbul
tenggelam di perbatasan
Buat
apa susah hati,susah hati
Buat
apa sedih hati,sedih hati
Paskibra/Paskibraka
tak pernah sedih
Hanya
dongkol dalam hati
28.
GEMBIRA
Gembira-gembira
paskibra gembira, ha…. Ha…
Gembira-gembira
paskibra perkasa, ha … ha …
Siapa,siapa,
siapa mau bersusah
Susah
itu adalah bagi jiwa yang lemah
Gembira-gembiralah
29.
MAKAN SIANG
Bila
makan siang telah tiba
Segera
menuju ruang makan
Tingkatkan
semangat mu hai Paskibra
Siapkan
perut untuk diisi
Jangan
lupa habiskan nasi
Sayur
mayur juga dimakan
Lauk-pauk
juga disikat
Hindarkan
bicara dengan teman
30.
ANCOL
Pada
hari minggu kuturut Ayah ke Ancol
Naik
delman istimewa ku duduk di Ancol
Ku
duduk samping pak kusir yang sedang berancol
Mengendarai
kuda supaya ancol jalannya hey ….
31.
AYAH-IBU
Tinggalkan
ayah tinggalkan ibu ( Ayah.Ibu)
Relakan
kami pergi berjuang ( Berjuang )
Dibawah
kibaran Sang Merah Putih ( Merah,Putih )
Majulah
ayo maju menyerbu ( Serbu )
Tidak
kembali pulang ( Pasti pulang )
Sebelum
kita yang menang ( pasti menang )
Wakau
mayat terdampar di medan perang
Demi
bangsa kurela berkorban
32.
PALUBULU
Minggirlah,minggirlah,minggirlah
Minggirlah
Paskibra mau lewat
Jalannya
tegap-tegap langkahnya mantap-mantap
Karena
tiap hari minum susu Buk Lurah makan telur Pak Lurah
33.
SAI HORAS BAH
Potong
bebek angsa masak di kuali ( Wek,wek,wek )
Nona
minta dansa dansa empat kali ( Wek,wek,wek )
Sorong
kanan sorong kiri
Sorong
kanan sorong kiri
Sai
horasbah sineger negeri
Balonku
ada ada ada lima ( Dor,dor,dor,dor )
Rupa
rupa rupa rupa warnanya ( Dor,dor,dor,dor )
Hijau
kuning kelabu merah muda dan biru
Sai
horas bah sineger negeri
Sai
horas bah sineger negeri
Sai
horas bah sibual buali
Torsipirok
torsiantar padang panjang pardekok
Sai
horas bah sineger negeri
Cubit
sayang cubit cubit sayang duh sakit
Cubit
sayang cubit cubit sayang duh sakit
Cubit
sayang cubit cubit sayang duh enak
Sai
horas bah sineger negeri
34.
FORGET TO ME
Saya
tunggu engkau saya tunggu engkau
Rupanya
engkau forget to me
Saya
tunggu engkau saya tunggu engkau
Rupanya
engkau forget to me
Saya
tahan sakit sakit jungkir balik dilapangan
Rupanya
engkau forget to me
Rambate
ratahaya tarik tambang
Disini
aku makin tambah senang
Andaikan
aku burung aku akan terbang
Suatu
hari nanti jadi Paskibraka
Bangun
pagi-pagi menuju kelapangan
Untuk
mengikuti latihan orientasi
Tak
tahan rasanya ingin segera pulang
Latihan
belum usai
Mau
makan jalan jongkok
Habis
makan lompat kodok
Dicaci
, dimaki dan dibentak-bentak
Wahai
seniorku betapa kejam dirimu
Wahai
seniorku betapa tajam matamu
Wahai
seniorku tak tahukah engkau
( Kusayang
padamu_kusayang padamu)
35.
DERAP LANGKAH
Derap
langkah nan gagah perkasa
Seirama
dan satu suara
Sambil
bernyanyi lagu hura-hura
Itulah
langkah Paskibra
Ayunkan
kakimu kiri dan kanan ( Kiri,kanan )
Atur
jarak jaga kerapihan ( Kerapihan )
Jangan
sampai merusak barisan
Banjar
dan sapnya harus diluruskan
36.
WAR WAR WARONG
War
war warong mekanomine
War
war warong mekanomine
Ngantesong
samalite – ngantesong samalite
Mangan
telo gosong sama-sama kulite
Mangan
telo gosong sama-sama kulite
37.
JADI PASKIBRA
Bukan
karena bajunya jadi paskibra
Bukan
karena gantengnya jadi paskibra
Bukan
karena cantiknya jadi paskibra
Tapi
karena jiwanya jadi paskibra
Hai
pemuda Hai pemudi calon paskibra
Hai
pemuda Hai pemudi ayo ikut serta
Hai
pemuda Hai pemudi mari bergembira
Kebanggaan
bersama jadi paskibra
Kebanggaan
Negara jadi paskibra
38.
THE SENIOR
We
following The senior, senior, senior
We
following The senior
Where
ever we will go
Senior,
senior, senior can do no wrong, wrong, wrong
Senior
can do no wrong
39.
LANGKAH PANJANG
Hooo…
langkah panjang [langkah panjang]
Hari
ini hari luar biasa
Hooo…
paskibra [o paskibra]
Suara
kami melayang di udara
Hooo…
marilah [o marilah]
Mari
bernyanyi dengan riang gembira
Hidup
paskibra jaya dengan semangat baru
Hidup
paskibra jaya dengan semangat baru
40.
MANG ATA
Mang
Ata-mang ata
Mang
Ata numpak kuda
Numpakna
dina bujurna
Mangkaning
kuda istrina
Heuy
pikabitaeun
Heuy
pikarsepeun
41.
BUSARIJEM
Busarijem
butuh hiburan
Duduk
dibalkon…Tolak-tolakan
Kepengen-ngeeeeen…
Totokin kepala
Bu
sarijem… Butuh hiburan
42.
1 2 3 4
1 2
3 4 Olah raga sing sehat
Dua
leungeun acungkeun
Sangsangkeun
dina taktak
Sukuna
di egangkeun
Saeutik
di bengkokeun
Mun
terus maju jalan
Siga
entog kabeuheulan
43.
HARI BAHAGIA
Hari
ini terasa bahagia
Berkumpul
bersama kawan semua
Kita
satu dalam… (paskibra/paskibraka) silakan di isi sesuai nama paskibranya
Pasukan
pengibar bendera pusaka.. (atau diisi dengan singkatan nama panjang
paskibranya)
Bersama
bersatu
Dalam
tugas
Dalam
derap langkah
Saling
berbagi dan bahu membahu
Kau..
Saudaraku
Kau..
Sahabatku
Tiada
yang dapat memisahkan kita
44.
LAGU MAKAN
Bila
waktu makan telah tiba
Segera
menuju ruang makan
Hatiku
dag dig dug tak karuan
Memikirkan
apa yang di makan
Jangan
lupa habiskan nasi
Juga
dengan lauk pauknya
Sayur
mayur juga di sikat
Hindarkan
bicara dengan teman
Aku
mau makan I want to eat…eat eat
I
want to eat I want to eat I want to Eat…
Aku
mau minum I want to Drink.. Drink drink drink
I
Wan to drink I want to drink I want to Drink…..
Siang, sy prasetya dari jakarta, boleh minta no telp nya, sy ada perlu tks
BalasHapusMohon maaf sebelumnya Ada apa ya mas?
Hapusmantaaaap materinya, izin copas yaaa ....
BalasHapusMantap jiwa materinya.
BalasHapusIzin copas + edit dikit yha bang...
keren + lengkap materinya.. izin copas materinya ya Kak
BalasHapus