BUKU PANDUAN (HANDBOOK) PASKIBRA SEKOLAH

08.43 Unknown 5 Comments



PURNA PASKIBRAKA INDONESIA (PPI) KABUPATEN BIMA
BUKU PANDUAN
PASKIBRA SEKOLAH
Handbook ini saya compose ulang yang mana merupakan kumpulan dari beberapa website para Purna Paskibraka Indonesia dan juga dari website beberapa Paskibra Sekolah di Malang

BAB I
KEORGANISASIAN PASKIBRA DAN PASKIBRAKA

A.     PASKIBRA
Merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah siswa / siswi yang berminat / memiliki rasa ingin mempelajari kegiatan ekstrakuriluler paskibra. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler ini adalah mempelajari praktek baris-berbaris (PBB)  dan bagaimana mengibarkan /  menurunkan Bendera pada setiap Upacara rutin di sekolah atau memperingati hari Proklamasi pada tanggal 17 Agustus dan upacara bendera hari besar nasional lainnya.
Sejarah Umum
Pembentukan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka Tahun 1967 dan 1968

Tahun 1967, Hussein Mutahar dipanggil Presiden Suharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogjakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu:

     Kelompok 17 / PENGIRING (PEMANDU)
    Kelompok 8 / PEMBAWA (INTI)
    Kelompok 45 / PENGAWAL
Ini merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera Pusaka.

Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) Akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI). Usul lain menggunakan anggota Pasukan Khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, MARINIR dan BRIMOB) juga tidak mudah, akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.

Pada 17 Agustus 1968, petugas pengibar Bendera Pusaka adalah para pemuda utusan propinsi. Tetapi propinsi-propinsi belum seluruhnya mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.

5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia.
Bendera duplikat (dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakrta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan.

Pada tahun itu resmi anggota PASKIBRAKA adalah para remaja siswa SMTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari 26 propinsi di Indonesia, dan tiap propinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Dari tahun 1967 sampai tahun 1972 anggota yang terlibat masih dinamakan sebagai anggota "Pengerek Bendera".
Pada 1973 Idik Sulaeman melontarkan suatu Nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian PENGIBAR, RA berarti BendeRA dan KA berarti PusaKA, mulai saat itu singkatan anggota pengibar bendera pusaka adalah PASKIBRAKA
B.     PASKIBRAKA

a)      Pengertian Paskibraka
PASKIBRAKA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukan character building generasi muda Indonesia.
Peserta kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah terpilih untuk mewakili propinsinya dalam acara pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka (duplikat) pada Upacara Kenegaraan 17 Agustus dalam rangka Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
b)      Sejarah Paskibraka
Sejarah Paskibraka, dimulai 17 Agustus 1950, saat pertama kali peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan, setelah Presiden Sukarno hijrah dari Yogyakarta. Namun sebenarnya, dalam peringatan skala kecil pada 1946 silam, kegiatan ini sudah dilaksanakan di Gedung Agung, Yogyakarta .


Tata cara penaikan dan penurunan Bendera Pusaka, pertama kali disusun oleh ajudan Presiden Sukarno, Husen Mutahar. Kemudian pada 1967, Husen yang waktu itu menjabat Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di masa pemerintahan Soeharto, juga menerima tugas yang sama. Formasi Paskibraka, diambil dari tanggal, bulan dan tahun dibacakannya Proklamasi kemerdekaan_RI.
c)      Persyaratan Menjadi Anggota Paskibraka
Untuk menjadi calon anggota Paskibraka, diperlukan beberapa persyaratan. Syaratnya, memiliki tubuh sehat, tinggi badan minimal 165 sentimeter untuk putra, dan 160 sentimeter untuk putri. Mereka juga harus memiliki nilai akademis yang baik, serta aktif berorganisasi.

Seleksi penerimaannya dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga nasional. Dan, yang bertugas pada upacara tahun ini, terdiri dari 64 orang, perwakilan 32 provinsi. Mereka sudah menjalani latihan fisik dan mental selama 27 hari. Pelatihnya sebagian besar adalah anggota TNI/Polri
  1. Aklaq
    1. Mental dan moral dapat di pertanggung jawabkan
    2. Mentaati kewajiban agama yang di anutnya
    3. Berbudi pekerti luhur dan bertingkah laku yang baiK
2.      Kepribadian
a.       Ramah dan pandai bergaul
b.      Bersahaja, sopan dan berdisiplin
3.      Kesehatan                                                                                                                                                     
a.  Tidak berkaca mata
b.  Tegap dan tidak cacat badan
c.  Tinggi badan :
§  Putra Minimal : 170 cm
§  Putri Minimal  : 165 cm
    1. Berpenampilan segar, menarik dan selalu ceria
b)      Tahap Seleksi Calon Anggota Paskibraka
Semua calon akan di pilih dari sekolah tingkat SLTA lalu mengikuti seleksi tingkat II.
Sekolah – Kecamatan – Kabupaten – Propinsi – Nasional
C.     PERLENGKAPAN PASKIBRA DAN PASKIBRAKA
1.      Pakaian Dinas Upacara ( PDU )
Terdiri atas 4 bagian :
1. Di gunakan untuk upacara               PDU  I
2. Di gunakan pada acara resmi                       PDU  II
3. Pakaian pola biasa                           PDU  III
4. Pakaian biasa                                   PDU  IV

b)      Lencana Merah Putih Garuda
Merupakan suatu tanda yang diberikan kepada seorang Paskibra yang telah mengikuti massa latihan, pemusatan latihan, dan pelantikan / pengukuhan serta sebagai identitas diri seorang Paskibra
·         Persyaratan Memiliki lencana Merah Putih Garuda
1.      Telah mengikuti masa latihan
2.      Telah mengikuti masa orientasi
3.      Mengikuti pelantikan / pengukuhan
·         Tingkatan Warna Dasar Lencana Merah Putih Garuda ( MPG )
1.        Gambar Burung Garuda sebagai ideologi Pancasila
2.        Warna putih di gunakan untuk kalangan SMP
3.        Warna hijau di gunakan untuk kalangan SLTA
4.        Warna merah di gunakan untuk kalangan PASKIBRAKA
5.        Warna ungu di gunakan untuk kalangan pembina PASKIBRAKA
6.    Warna kuning di gunakan untuk kalangan senior atau pembina PASKIBRAKA yang mempunyai prestasi dalam bidang kepemudaan di tingkat PASKIBRAKA
·         Perlakuan Terhadap Lencana Merah Putih Garuda
1.      Lencana jangan sampai di hilangkan
2.      Lencana harus dalam keadaan terawat
3.      Lencana tidak boleh di letakan sembarangan
4.      Lencana tidak boleh di perlakukan sembarangan
D.     HALENTRI PASKIBRA
Halentri adalah tata cara kehidupan sehari – hari seorang Paskibra
a)      Pelaksanaan Penghormatan Militer ( PPM )
Merupakan suatu penghormatan yang di berikan junior kepada seorang senior, waktu dalam latihan maupun di luar latihan. Waktu PPM dari pukul 08.00 s/d 18.00 WIB. Jika sudah lewat dari batas yang sudah di tentukan cukup dengan mengucapkan ” salam ”.
b)      Halentri Di Jalan
1.      Jika bertemu yang lebih tua sapalah terlebih dahulu
2.      Bersikap ramah ( tidak menentang )
3.      Jika di ajak bicara tataplah wajahnya dan pandangan tetap lurus ke depan, jangan membuang pandangan / muka.
4.      Jika terburu – buru mintalah permisi.
c)      Halentri Bertamu
1.      Ketuklah pintu terlebih dahulu sambil mengucapkan salam sebelum memasuki ruangan.
2.      Jangan masuk sebelum di persilahkan masuk.
3.      Katakan maksud dan tujuan kita.
4.      Jangan duduk sebelum di persilahkan duduk terlebih dahulu dan ambilah sikap duduk yang baik.
5.      Jangan sekali – kali memegang meja.
6.      Uraikan maksud dan tujuan kita.
7.      Setiap di ajak bicara jangan memalingkan pandangan dan mengalihkan pembicaraan.
8.      Jika di beri pertanyaan jawablah dengan tegas dan jelas serta sopan ( jangan menjawab dengan menggunakan kepala ).
9.      Bicaralah dengan baik dan sopan.
10.  Jika sudah selesai ucapkan salam dan kembalikan kursi pada posisi semula.
d)      Halentri Makan
1.      Waktu makan posisi tubuh tegak.
2.      Sendok di pegang oleh tangan kanan dan garpu di pegang oleh tangan kiri.
3.      Cara memegang sendok dan garpu sama dengan memegang pena.
4.      Diwaktu sedang makan tidak ada yang bicara.
5.      Sebelum dan sesudah makan selalu membaca do’a.

BAB  II
T U B
 ARTI
Tata      : mengatur, menata, menyusun
Upa       : rangkaian
Cara      : tindakan, gerakan

Tata Upacara Bendera adalah:
1.       Merangkaikan suatu tindakan atau gerakan dengan susunan secara baik dan benar.
2.       Tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin 
Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerakan yang dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.
SEJARAH
Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara selamatan kelahiran, upacara selamatan panen.
DASAR HUKUM
1.       Pancasila
2.       UUD 1945
3.       UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.       Inpres No. 14 tahun 1981 (1 Desember 1981) tentang Urutan Upacara Bendera 
MAKSUD DAN TUJUAN
1.      untuk memperoleh suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan perhatian dari
Seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini.
2.      Menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan bagi para siswa, guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan dan ketangguhan terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari dalam maupun luar sekolah, yang akan dapat mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
PEJABAT UPACARA
a.       Pembina Upacara
b.       Pemimpin Upacara
c.       Pengatur Upacara
d.       Pembawa Upacara
PETUGAS UPACARA
a.       Pembawa Naskah Pancasila
b.       Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c.       Pembaca Do’a
d.       Pemimpin Lagu
e.       Kelompok Pengibar / Penurun Bendera
f.        Kelompok Pembawa Lagu
g.       Pemimpin kelompok kelas / regu
h.       Cadangan tiap perangkat
PERLENGKAPAN UPACARA
1.      Bendera Merah Putih
Ukuran perbandingan 2 : 3
Ukuran terbesar 2 X 3 meter
Ukuran terkecil 1 X 1, 5 Meter

2.      Tiang Bendera
Minimal 5 meter maksimal 17 meter
Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 7
Ukuran yang ideal untuk sekolah tingkat SMP 7 – 8 meter

3.      Tali Bendera
Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar (tali kalimetal) dan bukan tali plastik
Dan tali harus berwarna putih

4.      Naskah-naskah
Intinya naskah harus terlihat selalu bersih
a.       Pancasila
b.       Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c.       Naskah Do’a
d.       Naskah Acara

SUSUNAN BARISAN UPACARA
1.      Bentuk Barisan Satu Garis
Suatu bentuk barisan disusun dalam satu garis dan menghadap ke pusat Upacara, dengan formasi :
          Shaf Bershaf
          Banjar Bershaf
2.      Bentuk barisan “ U “ / Angkare
Suatu barisan yang disusun dalam bentuk huruf “U “ atau Angkare dan menghadap ke pusat Upacara, dengan formasi
          Shaf Bershaf
          Banjar bershaf
3.      Bentuk Barisan “ L “
          Shaf Bershaf
          Banjar Bershaf


Catatan:
Susunan Barisan Upacara diatas adalah suatu bentuk yang ideal, tetapi hal tersebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan upacara yang tersedia.

UPACARA DALAM RUANGAN
Upacara yang dilakukan dalam ruangan tidak melaksanakan Upacara Bendera, karena Sang Merah Putih sudah hadir sebagai bendera ruangan.

Bendera ruangan adalah:
  • Bendera yang dipasang pada tongkat bendera, terpancang pada standard bendera dan terletak disebelah kanan depan ruangan
  • Bendera yang dilekatkan terbentang horizontal di tengah – tengah dinding depan dari ruangan

Bila ada bendera kedua, kita tidak perlu melakukan penghormatan, cukup dengan aba – aba: “Sang Merah Putih maju ke tempat yang telah ditentukan “.

SUSUNAN ACARA UPACARA

PERSIAPAN
Dipilih dan disiapkan orang-orang yang memiliki kemampuan dan kesiapan untuk tugas tersebut. Bendera, Tali, Tiang, Teks, Pengeras suara, Mimbar, dipersiapkan. Perhatikan daerah sekitar lapangan agar tidak terjadi kekacauan pada saat pelaksanaan.

A.      PENDAHULUAN
1.       Pemimpin Kelas menyiapkan pasukannya
2.       Pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacara
3.       Penghormatan kepada Pemimpin Upacara
4.       Laporan Pemimpin Kelas kepada Pemimpin Upacara
Kemudian Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan peserta upacara diistirahatkan, (bersamaan dengan itu Tura menjemput Pembina)

B.      ACARA POKOK
1.       Pembina Upacara memasuki lapangan Upacara
Didampingi oleh Tura, saat Tura kembali ketempat semula, pendamping pembina/pembawa naskah Pancasila menempati tempat 2 langkah disebelah kiri belakang pembina Upacara
2.       Penghormatan Umum
3.       Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara
4.       Pengibaran Sang Merah Putih
5.       Mengheningkan Cipta
6.       Pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Format A: Petugas maju kedepan menghadap Pembina, Lapor
                (Untuk Lomba dan PHBN)
Format B: Petugas cukup maju kedepan 2 – 3 langkah)
                   (Upacara hari Senin)
7.       Pembacaan Teks Pancasila
8.       Amanat Pembina Upacara
9.       Menyanyikan Lagu Nasional
10.   Pembacaan Do’a
11.   Laporan Pemimpin Upacara
12.   Penghormatan Umum
13.   Pembina Upacara meninggalkan lapangan Upacara

C.      ACARA PENUTUP
1.       Penghormatan kepada pemimpin Upacara
2.       Pemimpin Upacara kembali ketempat semula

D.      ACARA TAMBAHAN
1.      Pengumuman – pengumuman
Acara sertijab, penyerahan piala, dsb
2.      Peserta Upacara dapat dibubarkan
Dilakukan oleh Pemimpin Pasukan, Pemimpin pasukan adalah petugas yang mengawali dan mengakhiri jalannya upacara

Keterangan:
Pembacaan Teks Pancasila dan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 1945 dapat dibalikkan posisinya pada Upacara Kesaktian Pancasila.

Upacara penurunan bendera, setengah tiang, dalam ruangan:
Suasana upacara Sama dengan upacara bendera hanya pada waktu penurunan bendera dilakukan setelah pembacaan do’a, bendera dinaikan satu tiang penuh seiring dengan selesainya lagu, baru kemudian diturunkan setengah tiang.       

Hal-hal yang perlu diperhatikan
          Semua yang hadir pada saat upacara hendaknya melakukan sikap sempurna.
          Gangguan dalam upacara
-    Apabila kerekan bendera macet, upacara dilanjutkan setelah kerekan dibetulkan. Apabila kerekan putus, kelompok pengibar bendera mengibarkan / membentangkan bendera sampai upacara selesai. Apabila roboh tiangnya, maka upacara ditangguhkan dan apabila hujan turun saat upacara tengah berlangsung maka upacara dilanjutkan (lebih lengkapnya baca petunjuk TUB tahun 1995).

BUKU ACUAN POKOK!!!
            Juklak Tata Upacara Bendera 1995
            Juklak Tata Upacara Bendera dan Pelatihan Paskibraka 1993
            Bendera dan TUB Kak Idik Sulaeman
            TUB dan Tata Krama Terhadap Sang Merah Putih
   Idik Sulaeman dan Dharminto S.

TATA CARA MELIPAT DAN MEMBENTANG BENDERA

Teknik melipat bendera dan membentang bendera dibagi menjadi 2, yaitu:
1.       Teknik lipat 3
2.       Teknik lipat Genap

Dibawah ini Akan dijelaskan tata Cara melipat bendera dengan teknik lipat genap. Teknik lipat genap sering digunakan karena kemungkinan kesalahannya sangat kecil. Maksudnya genap disini adalah jumlah lupatannya dapat 4, 6, 8, 10, asalkan genap dan disesuaikan dengan panjang bendera.

Cara melipat Bendera
1.      Patokan memegang bendera warna putih di tangan sebelah kanan dan warna merah di tangan sebelah kiri
2.      Pembentang memegang bendera warna merah di tangan sebelah kanan dan warna putih di tangan sebelah kiri
3.      Bendera direntangkan, kemudian dilipat menjadi dua bagian, bagian putih menghadap ke atas
4.      Kemudian dilipat memanjang menjadi dua bagian lagi, warna putih berada di dalam tertutup warna merah
5.      Pembentang melipat bendera menjadi beberapa bagian yang  genap dengan arah zig – zag
6.      Setelah menjadi beberapa bagian yang genap, lipat menjadi 2 bagian dengan arah horizontal ke dalam.

Cara Membentang Bendera
1.      Pembentang, tangan kanan memgang bendera warna merah, tangan kiri memegang bendera warna putih
2.      Patokan, tangan kanan memegang bendera warna putih, tangan kiri memegang bendera warna merah
3.      Setelah itu pembentang mundur 3 (tiga) langkah, tangan masih dlam keadaan lurus
4.      Setelah mundur 3 langkah, pembentang membentangkan bendera sedangkan patokan diam


TATA CARA PENGIBARAN & PENURUNAN BENDERA

Yang terlibat langsung dalam pengibaran terdiri dari tiga orang, yaitu:
1.      Pengerek ( sebelah kiri pasukan )
2.      Pembawa Bendera ( ditengah )
3.      Pembentang Bendera ( sebelah kanan pasukan )

1.      Pengerek dan pembentang bendera memegang tali bersama – Sama, bukan memegang tiangnya, punggung tangan yang memegang tali menghadap ke depan.
2.      Kemudian pengerek bendera mulai membuka tali pada tiang, perhatikan Cara membuka talinya.
3.      Pengerek melihat keatas untuk menchek apakah talinya sudah benar ataukah terbelit.
4.      Setelah posisi tali benar berikan / serahkan salah satu tali pada pembentang bendera.
5.      Pengerek melakukan tindakan penyelamatan Gaya tindakan penyelamatan ini bebas, yang penting adalah tali tersebut tidak terlepas dari tangan pengerek.
6.      Selanjutnya pengerek bendera memasang catok pada bendera, catok yang sebelah atas ke bagian warna merah dan catok yang satu lagi ke bendera warna putih.
7.      Kemudian pembentang menyerahkan tali yang dipegangnya ke pengerek.
8.      Langkah selanjutnya adalah pembentangan
Pembentang mundur 3 langkah ke belakang, setelah tiga langkah ke belakang baru bendera dibentangkan.
Bersamaan dengan mundurnya pembentang, pengerek menarik tiga kali (kondisikan)
Selanjutnya pembentang menolehkan kepala ke arah Pemimpin Upacara dan memberikan isyarat dengan lantang dan keras “Bendera Siap “. Pemimpin Upacara memberi aba – aba penghormatan pada bendera merah putih.
9.   Tindakan selanjutnya adalah pengerekan bendera
Pembentang maju kedepan dengan langkah yang tegap dan tangan yang masih membentangkan bendera, langkahnya tidak kaku, tidak santai, tidak asal – asalan, setelah sampai didepan tiang lemparkan ujung bendera berwarna putih ke arah belakang pembentang yang sesuai dengan arah angin.
Bendera dikerek seirama dengan lagu Indonesia Raya, posisi telapak tangan pengerek, pengulur, dan pembentang menggenggam. Keadaan tangan Pengerek dan pembentang pada saat pengerekan terlihat seperti cermin.
Bendera harus sudah sampai dipuncak tiang pada kata “Hiduplah ……” bait terakhir dari Lagu Indonesia Raya.
Ketika aba – aba “TEGAK = GERAK “dari Pemimpin Upacara, maka Pengerek dan Pembentang langsung mendekatkan tangan pada tiang, dan tali dari Pembentang langsung diambil oleh pengerek.
10.   Langkah yang terakhir adalah pengikatan tali pada tiang.
Pengikatan tali ini dilakukan oleh Pengerek
Yang harus diperhatikan dalam pengikatan tali ini adalah posisi bendera yang telah berada diatas tidak boleh turun kembali, sehingga bagian tali yang berada di tangan pengerek harus diikatkan terlebih dahulu dengan kuat, kemudian kedua tali diikatkan sampai tali tersebut habis.

Catatan:
Kata yang dicetak tebal dan digaris bawahi 10 tahapan penaikan bendera yang harus tersusun dan tidak boleh terlewat.


10 Tahap Penurunan Bendera

1.       Memegang tali
2.       Membuka tali
3.       Penggerek melihat keatas
4.       Serahkan tali dari pengerek ke pembentang
Pembentang memberikan isyarat dengan lantang dan keras “Bendera Siap”
5.       Penurunan Bendera
Pembentang menarik tali dan pengerek mengulur dengan sedikit menahannya agar tidak terlalu cepat turun ke bawah
6.       Serahkan tali dari pembentang ke orang yuang ditengah.
Pembentang mengambil ujung bendera, dan mulai mundur sampai bendera terbentang.

7.      Membentangkan bdenra sampai aba – aba dari Pemimpin Upacara “TEGAK =GERAK “. Pembentang dan Pembawa bendera melipat bendera menjadi dua bagian dengan warna putih menghadap ke arah pasukan.
8.       Pembawa Bendera melakukkn tindakan penyelamatan pada tali.
9.       Pembawa Bendera (satu orang ditengah) membuka catok tali dan bendera.
10.     Serahkan tali tersebut kepada pengerek untuk diikat
Ketika pengerek mengikat tali pada tiang, pembawa bendera dan pembentang melakukan pelipatan bendera.
Pelipatan bendera ini bebas, asalkan rapih dan cepat.

BAB III
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

SEJARAH
Berbaris pertama kali dikenal  pada jaman Kekaisaran Romawi pada saat Kaisarnya Julius Caesar, dengan maksud agar pasukan yang berada dibawah kekuasaannya mempunyai rasa tanggungjawab, disiplin yang tinggi dengan melihat hasil lahir, yaitu Kerapihan, kekompakan, Ketertiban dan Kesigapan.
Pasukan Julius Caesar sangatlah terkenal pada jamannya (baca sejarah romawi)

PENGERTIAN
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan bathin yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Sikap lahir yang diperoleh

Sikap lahir yang diperoleh :
Sikap bathin yang diperoleh :
v  Ketegaran
v  Ketangkasan
v  Kelincahan
v  Kerapihan
v  Ketertiban
v  Kehidmatan
v  Kekompakan
v  Keseragaman
v  Kesigapan
v  Keindahan
v  Ketanggapan
v  Kewajaran tenaga
v  Kesopanan
v  Ketelitian
v  Ketenangan
v  Ketaatan
v  Keikhlasan
v  Kesetiakawanan
v  Kebersamaan
v  Persaudaraan
v  Keyakinan
v  Keberanian
v  Kekuatan
v  Kesadaran
v  Konsentrasi
v  Kebiasaan
v  Berani berkorban
v  Persatuan


INGAT!!! Pelatihan Inti PBB
1.       Sikap dan Penampilan
2.       Hentakan Kaki
3.       Patah – patah
4.       Rata – rata Air
5.       Irama Langkah
6.       Kewajaran Tenaga
7.       Konsentrasi

A.    Maksud Dan Tujuan

Maksud dari PBB dibagi dua yaitu:
1)      Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban
2)       Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan  

Tujuan dari PBB adalah:
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

B.     Aba - aba

  1. Pengertian
Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di laksanakan secara serentak atau berturut-turut.

  1. Macam aba-aba
    1. Aba-aba petunjuk
      Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan.
    1. Aba-aba peringatan
            Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa rugu-ragu.
    1. Aba-aba pelaksanaan
1)      Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak atau berturut-turut.
2)      Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :
a)      GERAK
      Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
b)      JALAN
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Catatan  : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.
c)      MULAI
      Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.

C.    Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar

a)    Sikap Sempurna
1.      Aba –aba   : ” Siap – GERAK ”
2.      Pelaksanaan :
a.       Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
b.      Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
c.                    Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak
dinaikan.
d.                   Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
 terpaksa, rapat di paha.
e.       Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
f.       Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan,bernafas wajar.

b)                            Istirahat
1.      Aba-aba  : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”
2.      Pelaksanaan
a.       Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
b.      Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan.
c.       Dapat bergerak.

c)      Lencang Kanan / Kiri
1.      Hanya dalam bentuk bersaf.
2.      aba-aba  : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
3.      Pelaksanaan
a)      Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
b)      Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
c)      Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
d)     Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
            Catatan    :
1)      Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2)      Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.
3)      Pada aba-aba  : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan.

d)     Setengah Lencang Kanan / Kiri
1.      Aba-aba  : ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
2.      Pelaksanaan
a.       Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
b.      Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain di sebelah depan.
c.       Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.

e)      Lencang Depan
1.      Hanya dalam bentuk banjar.
2.      Aba-aba  : ” Lencang Depan - GERAK ”
3.      Pelaksanaan :
a.       Penjuru tetap sikap sempurna.
b.      Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
c.       Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
d.      Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.

f)                  Berhitung
1.   Aba-aba:”Hitung - MULAI”
2.   Pelaksanaan:
a.       Jika bersaf, penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
b.      Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan.
c.       Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
d.      Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.
e.       Penyebutan nomor di ucapkan penuh.

g)      Perubahan Arah
1.   Hadap kanan / kiri
a.   Aba-aba  : ” Hadap kanan / kiri - GERAK ”
b.   Pelaksanaan :
1)      Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2)      Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
3)      Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.

2.   Hadap serong kanan / kiri
a.   Aba-aba  : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
b.   Pelaksanaan :
1)      Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2)      Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
3)      Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

3.   Balik kanan
a.   Aba-aba  : ” Balik kanan - GERAK ”
b.   Pelaksanaan :
1)      Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
2)      Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180o.
3)      Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.

h)      Membuka / Menutup Barisan
1.   Buka barisan
a.   Aba –aba  : ” Buka Barisan - JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap.

i)        Bubar
1.   Aba-aba  : ” Bubar jalan ”
2.   Pelaksanaan :
a.       Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat  ( sesuai PPM )
b.      Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.

j)        Berhimpun
1.   Aba-aba  : ” Berkumpul - MULAI ”
2.   Pelaksanaan :
a.       Semua anggota datang di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga langkah
b.      Bentuk mengikat, jumlah saf tidak mengikat.

k)      Berkumpul
1.                   Berkumpul bersaf
a.       Aba-aba  : ” Bersaf kumpul - MULAI ”
b.      Pelaksanan :
1)      Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2)      Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri  ( lencang kanan )
3)      Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus,memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4)      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna
5)      Bila bersenjata, sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.

2.   Berkumpul Berbanjar
a.   Aba- aba  : ” Berbanjar kumpul MULAI ”
b.   Pelaksanaan :
1)      Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2)      Anggota lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
3)      Anggota yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4)      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
5)      Bila bersenjata sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.

l)        Meninggalkan Barisan
1.   Bila pelatih memberikan perintah kepada anggota dalam barisan
a)      Terlebih dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
b)      Perintah di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
c)      Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
2.   Bila anggota yang akan minta izin
a)      Mengambil sikap sempurna dahulu
b)      Mengangkat tangan kirinya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
c)      Menyampaikan maksudnya.
d)     Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.

E.     Gerakan Berjalan Tanpa Senjata

a.  Panjang, Tempo Dan Macam Langkah

1.    Langkah dapat di bedakan sbb :

Macam Langkah                                     Panjang                                  Tempo
a. Langkah biasa                                       70 cm                                        96 menit
b. Langkah tegap                                      70 cm                                        96 menit
c. Langkah perlahan                                  40 cm                                        30 menit
d. Langkah ke samping                             40 cm                                        70 menit
e. Langkah ke belakang                            40 cm                                        70 menit
f.  Langkah ke depan                                60 cm                                        70 menit
g. Langkah di waktu lari                           80 cm                                      165 menit

2.   Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit

b.  Maju Jalan

1.   Dari sikap sempurna
a.   Aba-aba  : ” Maju Jalan ”
b.  Pelakasanaan :
1)      Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2)      Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90o lengan kiri 30o
3)      Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45o dan ke belakang 300
4)      Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.

c.   Langkah Biasa
1)      Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
2)      Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
3)      Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
4)      Langkah kaki seperti jalan biasa.
5)      Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
6)      Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
7)      Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.

d.   Langkah Tegap

1.  Dari sikap sempurna
a.  Aba-aba  : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
b.  Pelaksanaan :
1)      Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
2)      Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.
3)      Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
4)      Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300.
     
2.   Dari Langkah Biasa
a.   Aba-aba  : ” Langkah Tegap JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
ü  Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
ü  Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.

       3.  Kembali ke langkah biasa
a.   Aba-aba  : ” Langkah Biasa JALAN ”
b.  Pelaksanaan :
ü  Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
ü  Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
Catatan   : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan  :  Langkah tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.

e.   Langkah Perlahan

1.   Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
a.   Aba-aba  : ” Langkah perlahan maju JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
1)      Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.
2)      Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.

2.   Berhenti dari langkah perlahan
a.  Aba-aba  : ” Henti GERAK ”
b.  Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna.

f.   Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan

1.    Aba-aba..........Langkah ke samping/Kebelakang/Kedepan – JALAN
2.    Pelaksanaan :
ü  Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan  sepanjang / sesuai ketentuan.
ü  Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri.
ü  Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang.
ü  Hanya boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4 langkah.
ü  Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.

g.   Langkah di Waktu Lari

1.   Dari sikap sempurna :
a.   Aba-aba : ” Langkah Maju-JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
1)      Pada aba-aba peringatan, kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang.
2)      Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.

2.   Dari Langkah Biasa :
a.   Aba-aba  : ” Lari – JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
1)      Pada aba-aba peringatan, sama dengan di atas.
2)      Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di     tanah di tambah satu langkah.

3.   Kembali ke langkah Biasa :
a.   Aba-aba  : ” Langkah biasa – JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua lengan di lenggangakan.

4.      Berhenti dari berlari
a.       Aba-aba  : ” Henti – GERAK ”
b.      Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah, selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna.

h.  Ganti Langkah

1.      Aba-aba : ” Ganti Langkah JALAN ”
2.      Pelaksanaan :
a)      Gerakan dapat di lakukan pada waktu langkah biasa / tegap.
b)     Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
c)      Ujung kaki  kanan / kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki sebelahnya.
d)     Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan tanpa di rapatkan di paha.
e)      Selanjutnya di sesuaikan dengan langkah baru.
f)      Gerakan ini di lakukan dalam satu hitungan.

i.  Jalan di Tempat

1.    Dari sikap sempurna :
a.       Aba-aba : ” Jalan ditempat – GERAK ”
b.      Pelaksanaan :
ü  Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti – ganti diangkat hingga paha rata-rata.
ü  Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai langkah biasa.
ü  Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di rapatkan pada badan        ( tidak melenggang )

       2.    Dari Langkah Biasa :
a.                   Aba-aba : ” Jalan di tempat – Gerak ”
b.                  Pelaksanaan :
  Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah kemudian jalan di tempat.

3.      Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa :
a.    Aba-aba ; ” Maju – JALAN ”
b.    Pelaksanaan :
  Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan.

  4.     Dari Jalan di Tempat ke Berhenti :
a.          Aba-aba : ” Henti – GERAK ”
b.         Pelaksanaan :
  Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.

j.  Berhenti
a.          Aba-aba : ” Henti GERAK ”
b.          Pelaksanaan :
            Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.

      k.  Hormat Kanan / Kiri
       1.      Gerakan Hormat kanan / kiri
a.         Aba-aba hormat kanan kiri – GERAK ”
b.        Pelaksanaan :
1)      Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap.
2)      Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
3)      langkah berikutnya di hentakan.
4)      Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di palingkan dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450 hingga ada aba-aba ”Tegak gerak ”
5)      Penjuru kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk memelihara arah.
6)      Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan.

          2.    Gerakan Selesai Menghormat :
a.                   Aba-aba : ” Tegak -  GERAK ”
b.                  Pelaksanaan :        
Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah, langkah berikutnya di hentakan.
Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri kembali melenggang, pandangan kembali kedepan.

l.  Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan

1.  Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan :
a.     Aba-aba : ” Hadap Kanan / Kiri ” Maju - JALAN ”
b.    Pelaksanaan :
1)      Membuat gerakan hadap kanan / kiri.
2)      Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

         2.   Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan
a.        aba-aba : ” Hadap Serong kanan / kiri – JALAN ”
b.       Pelaksanaan :
1.              Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri
2.              Gerakan selanjutnya sama sepetri diatas

   3.   Balik Kanan Maju Jalan
a.           Aba-aba : ” Balik Kanan maju – JALAN ”
b.          Pelaksanaan :
1.          Membuat gerakan balik Kanan
2.          Gerakan selanjutnya sama seperti di atas.

  4.   Ke Belok Kanan / Kiri Maju Jalan :
a.                  Aba-aba : ” Belok kanan / kiri maju - JALAN ”
b.                  Pelaksanaan :       
1.                  Penjuru merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu.
2.                  Anggota lainnya mengikuti.

j.   Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan
1.              Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan.
2.              Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan.
3.              Ke Balik kanan maju jalan.
a.       Aba-aba disesuaikan
b.      Pelaksanaan :
ü  Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
ü  Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap serong kanan / kiri, balik kanan / kiri.
ü  Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan, tetapi dilangkahkan.
4.              Ke Belok Kanan / Kiri
a.   Aba-aba : ” Belok kanan / Kiri – JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
ü  Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah.
ü  Penjuru depan merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang baru.
ü  Anggota lainnya mengikuti.
                        Catatan :
                              1.   a.   Aba-aba : ” Dua kali belok kanan / kiri – JALAN ”
                                    b.   Pelaksanaan :
ü  Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
ü  Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan gerakan belok kanan / kiri – jalan.

       2.   a.  Aba-aba : ” Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri - JALAN”
                                     b.  Pelaksanaan :
ü  Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
ü  Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap banjar melakukan belok kanan / kiri, pada tempat dimana aba- aba di berikan.
ü  Perubahan arah 1800.

k.  Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berhenti

1.                   Ke hadap kanan / kiri berhenti
2.                   Ke hadap serong kanan / kiri berhenti
3.                   Ke balik kanan berhenti
      a.   Aba-aba           +  Hadap kanan / kiri – henti GERAK
                        +  Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
                        +  Balik kanan henti – GERAK
      b.  Pelaksanaan :
ü  Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu tanah.
ü  Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan.
ü  Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di rapatkan,kembali ke sikap sempurna.

l.  Haluan Kanan / Kiri

Gerakan ini hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.
1.  Berhenti ke Berhenti
a.   Aba-aba : ” Halauan Kanan / kiri – JALAN ”
b.   Pelaksanaan :
ü  Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri jalan di tempat,dengan merubah arah secara perlahan-lahan sampai 900.
ü  Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan safnya, hingga merubah arah 900, kemudian berjalan di tempat.
ü  Setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ” LURUS ”.
ü  Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti – Gerak .

          2.   Berhenti ke Berjalan
a.   Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju – Jalan ”
b.  Pelaksanaan :
ü  Gerakan seperti tersebut di atas
ü  Setelah aba-aba ” Maju – Jalan ” ,pasukan mulai berjalan.( aba-aba di berikan Komandan ).

3.   Berjalan ke Berhenti
a.  Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri – jalan ”
b.  Pelaksanaan :
ü  Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
ü  Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
ü  Pelatih memberi aba-aba ” Henti – Jalan ”

4.   Berjalan ke Berjalan
               a.   Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju - Jalan ”
         b.   Pelaksanaan :
ü  Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
ü  Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
ü  Pelatih memberi aba-aba ” Maju – Jalan ”
ü  Seluruhnya melaksanakan berjalan.

m. Melintang Kanan / Kiri

Gerakan ini di lakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.
1.      Berhenti ke Berhenti
      a.   Aba-aba ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
      b.   Pelaksanaan :
      Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri, kemudian barisan mebuat gerakan Haluan kiri / kanan.
     
2.   Berhenti ke Berjalan
a.   Aba-aba : Melintang kanan / kiri maju – Jalan ”
b.   Pelaksanaan :
ü  Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri.
ü  Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.

3.   Berjalan ke Berjalan
      a.   Aba-aba : ” Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan ”
      b.   Pelaksanaan :
ü  Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
ü  Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.

4.   Berhenti ke Berhenti
      a.   aba-aba : ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
      b.   Pelaksanaan :
ü  Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
Setelah aba-aba Henti – Gerak, seluruhnya kembali ke sikap sempurna

KUMPULAN LAGU-LAGU PASKIBRA/PASKIBRAKA

1. MARS PASKIBRAKA/PASKIBRAKA
Bila berbaris janganlah tengok kanan dan kiri
Ayunkan tangan biarlah tinggi
Badan ditegakkan pandangan lurus ke depan
Dengarlah aba-aba
Kami inilah putra dan putri PASKIBRA (lirik ini bisa di rubah sesuai nama PASKIBRA masing-masing)
Berhati baja tak kenal lelah
Walaupun hidup kami sekarang sengsara
Tetaplah hati gembira
Majulah putra bangsa
Tegakkan kepalamu busungkanlah dadamu
Majulah putra bangsa
Tetaplah hati gembira

2. LANGKAH PASKIBRAKA
Tiada gunung terlalu tinggi
Buat kami daki di siang hari
Tiada jurang terlalu dalam
Buat kami turuni di malam kelam
Hutan rimba – hutan rimba
Sawah ladang – sawah ladang
Menyusuri jalan yang jauh
Panas terik hujan berangin
Ayolah ayo maju
Pantang mundur, hati kami , hati kami
Paskibra jalan menyerah
Tersapu lawan semua

3. BOB MARLEY MASUK PASKIBRA
Bob Bob Bob
Panggil Bob Marley
Di Atas Harley
Makannya Gule
Dicampur Sate
Siape Suke Silakan Aje
Janganlah Lupe Same Paskibre

4. LANGKAH LARI
Ayo lari tiap pagi
Agar kuat urat kaki
Badan payah tak mengapa
Karena kita sudah biasa
Satu ribu, dua ribu
Tiga ribu, empat ribu
Jangan bimbang jangan ragu
Pantang mundur terus maju

5. DI TIMUR MATAHARI
Di timur matahari mulai bercahaya
Bangun dan berdiri kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Pemuda pemudi Indonesia

6. APEL MALAM
Bila apel malam telah tiba
Segera siapkan penerjunan
Hatiku dag….dig…dug tak karuan
Memikirkan nasib seseorang.
Biar payung tidak mengembang
Segera buka payung cadangan
Bila itu juga tidak mengembang
Serahkan nyawamu pada Tuhan
Bila payung sudah mengembang
Segera tengok kiri dan kanan
Pandangan tetap lurus ke depan
Sikap exit jangan dilupakan

7. DORE MI
Sol do sate kebo
Re mi fa sol iwak tongkol
Mire mire gule kare enak dewe
Merah putih benderaku
Putih-putih pakaianku
Lari-lari tiap pagi
Jangan jongkok setengah mati
PASKIBRA tetap jaya

8. HE…… PASKIBRA
HE…… PASKIBRA hari ini hari luar biasa
HE…… PASKIBRA suara kami melayang di udara
Mari semua kita berbaris dengan langkah yang tetap
Hidup PASKIBRA putra putri pilihan

13. MINGGIR DONG
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA………….. (isi nama paskibra masing-masing) … mau lewat
Jangan dilihat – lihat nanti kamu terpikat.
Karena anggota kami hebat – hebat
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRA……… (isi nama paskibra masing-masing)… mau lewat
Jangan dilirik – lirik nanti kamu tertarik
Karena anggota kami cantik – cantik.

9. OTO BEMO
Oto emo, oto bemo
Beroda tiga, tiga beroda
Tempat berhenti, berhenti tempat
Di tengah-tengah kota, kota di tengah-tengah
Panggil nona, nona panggil
Naik segera, segera naik
Nona bilang, bilang nona
Tidak punya uang, uang tidak punya
Jalan kaki saja, jalan-jalan saja

10. PENYAMARAN
Kuambil rumput di ladang
Kujadikan penyamaran
Wajah cantik berubah menjadi setan
Agar tak mudah dikenal
Bermain berperang
Bermain penyamaran
Wajah cantik kini tidak kelihatan
Agar tak mudah dikenal

11. DON’T FORGET TO LOVE ME
Ingat-ingat itu remember
Jangan lupa itu don,t forget
Aku sayang kamu I love you
Hanya kamu PASKIBRA

12. WAKTU DULU
Waktu dulu aku masih kecil
Ku tak tahu apa yang mungil
Ku sentil – sentil (2x)
Tak tahunya eh eh itu pentil
Waktu dulu aku masih tolol
Ku tak tahu apa yang nongol
Ku senggol – senggol (2x)
Tak tahunya eh eh itu botol

13. TERIMA KASIH (1)
Terima kasih abang ( 2X )
Terima kasih kami ucapkan
Terima kasih mba ( 2X)
Terima kasih kami ucapkan
Terimakasih salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama
Terimalah salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama

14. TERIMA KASIH (2)
(lagu potong bebek angsa)
Terima kasih atas ceramahnya
Terima kasih ku tak akan lupa
Sungguh bermanfaat dan berguna pula
Lain waktu semoga jumpa lagi.

15. KAK GENDUT
Kak gendut masuk PASKIBRA ( 2X)
Lari lari tiap pagi
Jangan jongkok setengah mati
Kak gendut jadi kurus lagi

16. SATU DUA TIGA
Satu –satu aku kenal kamu
Dua-dua aku suka kamu
Tiga-tiga aku cinta kamu
Satu dua tiga ikut PASKIBRAKA

17. CINTA KILAT
(lagu anak ayam)
Malam senin mulai bertemu
Malam selasa mulai bertamu
Malam rabu mulai merayu
Malam kamis darling I Love You
Malam jumat terima surat
Yang isinya cinta ditolak
Malam sabtu sendiri lagi
Malam minggu mencari lagi
Cinta kilat cinta PASKIBRA
Patah satu tumbuh seribu
Patah hati hilang berganti
Patah hati mencari lagi

18. LANGKAH PASKIBRAKA
Tiada gunung terlalu tinggi
Buat kami daki di siang hari
Tiada jurang terlalu dalam
Buat kami turuni di malam kelam
Hutan rimba – hutan rimba
Sawah ladang – sawah ladang
Menyusuri jalan yang jauh
Panas terik hujan berangin
Ayolah ayo maju
Pantang mundur, hati kami , hati kami
Paskibra jalan menyerah
Tersapu lawan semua

19. LANGKAH TAPI NYATA
Di pagi hari botak sisir rambut
Melihat pincang lari pagi
Buta baca koran
Ompong gosok gigi
Bisu dan tuli main telepon.

20. KALAU SUKA
Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati petik jari
Kalau kau suka hati petik jari
Kalau kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau kau suka hati petik jari
Kalau kau suka hati tepuk paha
Kalau kau suka hati tepuk paha
Kalau kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau kau suka hati tepuk paha
Kalau kau suka hati injak bumi
Kalau kau suka hati injak bumi
Kalau kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau kau suka hati injak bumi
Kalau kau suka hati semuanya
Kalau kau suka hati semuanya
Kalau kau suka hati dan sungguh rasa ini
Kalau kau suka hati semuanya

21. DI TIMUR MATAHARI
Di timur matahari mulai bercahaya
Bangun dan berdiri kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Pemuda pemudi Indonesia 

22. HE…… PASKIBRA
HE…… PASKIBRA hari ini hari luar biasa
HE…… PASKIBRA suara kami melayang di udara
Mari semua kita berbaris dengan langkah yang tetap
Hidup PASKIBRA putra putri pilihan

23. MINGGIR DONG
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRAKA mau lewat
Jangan dilihat – lihat nanti kamu terpikat.
Karena anggota kami hebat – hebat
Minggir dong ( 3x )
Minggirlah PASKIBRAKA mau lewat
Jangan dilirik – lirik nanti kamu tertarik
Karena anggota kami cantik – cantik.

24. WAKTU DULU
Waktu dulu aku masih kecil
Ku tak tahu apa yang mungil
Ku sentil – sentil (2x)
Tak tahunya eh eh pentil
Waktu dulu aku masih tolol
Ku tak tahu apa yang nongol
Ku senggol – senggol (2x)
Tak tahunya eh eh itu botol

25. TERIMA KASIH (2)
Terima kasih kakak ( 2X )
Terima kasih kami ucapkan
Terima kasih kakak ( 2X)
Terima kasih kami ucapkan
Ya ya terimakasih salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama
Terimalah salam dari kami
Yang ingin maju bersama-sama

26. Forget to Me
Kini aku sedang ditempa
dalam candra kawah dimuka
lupa sanak lupa saudara
lupakan saja semuanya
aku tahan sakit sakit
sampai masuk rumah sakit
aku tahan menderita siang malam ku ditempa
walau diriku di tempa hati ku slalu gembira
gembira gembira selamanya
aku tunggu engkau
aku tunggu engkau
rupanya engkau forget to me
rambate rambat kayu tarik tambang .hu hah
disini aku jd tambah senang .hu hah
andaikan aku burung aku akan terbang
cita cita ku ingin jd paskibra
bangun pagi pagi menuju ke lapangan
untuk mengikuti latihan dasar paskibra
tak tahan rasanya ingin segera pulang
pelatihan belum usai
mau makan jalan jongkok habis makan lompat kodok
dicaci dimaki dan di bentak bentak
duhai pelatihku dikau kejam sekali
duhai pelatihku betapa jeli mata mu
tidak kah kau tau apa yang kurasakan
ku cinta padamu…aku cinta padamu

27. KAPAL SELAM

Kapal selam tangkinya bocor
Timbul tenggelam di perbatasan
Kapal selam tangkinya bocor
Timbul tenggelam di perbatasan

Buat apa susah hati,susah hati
Buat apa sedih hati,sedih hati
Paskibra/Paskibraka tak pernah sedih 
Hanya dongkol dalam hati   

28. GEMBIRA

Gembira-gembira paskibra gembira, ha…. Ha…
Gembira-gembira paskibra perkasa, ha … ha …
Siapa,siapa, siapa mau bersusah
Susah itu adalah bagi jiwa yang lemah
Gembira-gembiralah

29. MAKAN SIANG

Bila makan siang telah tiba
Segera menuju ruang makan
Tingkatkan semangat mu hai Paskibra
Siapkan perut untuk diisi
Jangan lupa habiskan nasi
Sayur mayur juga dimakan
Lauk-pauk juga disikat
Hindarkan bicara dengan teman

30. ANCOL

Pada hari minggu kuturut Ayah ke Ancol
Naik delman istimewa ku duduk di Ancol
Ku duduk samping pak kusir yang sedang berancol
Mengendarai kuda supaya ancol jalannya hey ….

31. AYAH-IBU

Tinggalkan ayah tinggalkan ibu ( Ayah.Ibu)
Relakan kami pergi berjuang ( Berjuang )
Dibawah kibaran Sang Merah Putih ( Merah,Putih )
Majulah ayo maju menyerbu ( Serbu )

Tidak kembali pulang ( Pasti pulang )
Sebelum kita yang menang ( pasti menang )
Wakau mayat terdampar di medan perang
Demi bangsa kurela berkorban

32. PALUBULU

Minggirlah,minggirlah,minggirlah
Minggirlah Paskibra mau lewat
Jalannya tegap-tegap langkahnya mantap-mantap
Karena tiap hari minum susu Buk Lurah makan telur Pak Lurah

33. SAI HORAS BAH

Potong bebek angsa masak di kuali ( Wek,wek,wek )
Nona minta dansa dansa empat kali ( Wek,wek,wek )
Sorong kanan sorong kiri
Sorong kanan sorong kiri
Sai horasbah sineger negeri

Balonku ada ada ada lima ( Dor,dor,dor,dor )
Rupa rupa rupa rupa warnanya ( Dor,dor,dor,dor )
Hijau kuning kelabu merah muda dan biru
Sai horas bah sineger negeri
Sai horas bah sineger negeri

Sai horas bah sibual buali
Torsipirok torsiantar padang panjang pardekok
Sai horas bah sineger negeri
Cubit sayang cubit cubit sayang duh sakit
Cubit sayang cubit cubit sayang duh sakit
Cubit sayang cubit cubit sayang duh enak
Sai horas bah sineger negeri

34. FORGET TO ME

Saya tunggu engkau saya tunggu engkau
Rupanya engkau forget to me
Saya tunggu engkau saya tunggu engkau
Rupanya engkau forget to me

Saya tahan sakit sakit jungkir balik dilapangan
Rupanya engkau forget to me
Rambate ratahaya tarik tambang
Disini aku makin tambah senang

Andaikan aku burung aku akan terbang
Suatu hari nanti jadi Paskibraka
Bangun pagi-pagi menuju kelapangan
Untuk mengikuti latihan orientasi

Tak tahan rasanya ingin segera pulang
Latihan belum usai
Mau makan jalan jongkok
Habis makan lompat kodok

Dicaci , dimaki dan dibentak-bentak
Wahai seniorku betapa kejam dirimu
Wahai seniorku betapa tajam matamu
Wahai seniorku tak tahukah engkau
( Kusayang padamu_kusayang padamu)

35. DERAP LANGKAH

Derap langkah nan gagah perkasa
Seirama dan satu suara
Sambil bernyanyi lagu hura-hura
Itulah langkah Paskibra

Ayunkan kakimu kiri dan kanan ( Kiri,kanan )
Atur jarak jaga kerapihan ( Kerapihan )
Jangan sampai merusak barisan
Banjar dan sapnya harus diluruskan

36. WAR WAR WARONG

War war warong mekanomine
War war warong mekanomine
Ngantesong samalite – ngantesong samalite
Mangan telo gosong sama-sama kulite
Mangan telo gosong sama-sama kulite

37. JADI PASKIBRA

Bukan karena bajunya jadi paskibra
Bukan karena gantengnya jadi paskibra
Bukan karena cantiknya jadi paskibra
Tapi karena jiwanya jadi paskibra

Hai pemuda Hai pemudi calon paskibra
Hai pemuda Hai pemudi ayo ikut serta
Hai pemuda Hai pemudi mari bergembira
Kebanggaan bersama jadi paskibra
Kebanggaan Negara jadi paskibra

38. THE SENIOR

We following The senior, senior, senior
We following The senior
Where ever we will go
Senior, senior, senior can do no wrong, wrong, wrong
Senior can do no wrong

39. LANGKAH PANJANG

Hooo… langkah panjang [langkah panjang]
Hari ini hari luar biasa
Hooo… paskibra [o paskibra]
Suara kami melayang di udara
Hooo… marilah [o marilah]
Mari bernyanyi dengan riang gembira
Hidup paskibra jaya dengan semangat baru
Hidup paskibra jaya dengan semangat baru

40. MANG ATA
Mang Ata-mang ata
Mang Ata numpak kuda
Numpakna dina bujurna
Mangkaning kuda istrina
Heuy pikabitaeun
Heuy pikarsepeun

41. BUSARIJEM
Busarijem butuh hiburan
Duduk dibalkon…Tolak-tolakan
Kepengen-ngeeeeen… Totokin kepala
Bu sarijem… Butuh hiburan

42. 1 2 3 4
1 2 3 4 Olah raga sing sehat
Dua leungeun acungkeun
Sangsangkeun dina taktak
Sukuna di egangkeun
Saeutik di bengkokeun
Mun terus maju jalan
Siga entog kabeuheulan

43. HARI BAHAGIA
Hari ini terasa bahagia
Berkumpul bersama kawan semua
Kita satu dalam… (paskibra/paskibraka) silakan di isi sesuai nama paskibranya
Pasukan pengibar bendera pusaka.. (atau diisi dengan singkatan nama panjang paskibranya)
Bersama bersatu
Dalam tugas
Dalam derap langkah
Saling berbagi dan bahu membahu
Kau.. Saudaraku
Kau.. Sahabatku
Tiada yang dapat memisahkan kita

44. LAGU MAKAN
Bila waktu makan telah tiba
Segera menuju ruang makan
Hatiku dag dig dug tak karuan
Memikirkan apa yang di makan
Jangan lupa habiskan nasi
Juga dengan lauk pauknya
Sayur mayur juga di sikat
Hindarkan bicara dengan teman
Aku mau makan I want to eat…eat eat
I want to eat I want to eat I want to Eat…
Aku mau minum I want to Drink.. Drink drink drink
I Wan to drink I want to drink I want to Drink…..














5 komentar:

  1. Siang, sy prasetya dari jakarta, boleh minta no telp nya, sy ada perlu tks

    BalasHapus
  2. mantaaaap materinya, izin copas yaaa ....

    BalasHapus
  3. Mantap jiwa materinya.
    Izin copas + edit dikit yha bang...

    BalasHapus
  4. keren + lengkap materinya.. izin copas materinya ya Kak

    BalasHapus